Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:57 WIB | Rabu, 08 Juli 2015

Pembalut Mengandung Klorin, Kemendag: Ini PR Kami

Ilustrasi: Dirjen SPK Kemendag Widodo menjelaskan produk yang tidak sesuai dengan ketentuan SNI Wajib di Auditorium Kemendag Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat hari Selasa (7/7). (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan mengaku belum mengkaji hasil penelitian dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengenai temuan sembilan merek pembalut perempuan yang mengandung klorin.

“Nanti saya catat (sembilan merk pembalut). Ini jadi PR (pekerjaan rumah) saya,” kata Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Widodo di Kemendag Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, Selasa (7/7).

“Sebenarnya kami sudah melakukan upaya pencegahan. Karena apa, pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan pra-pasar maupun pengawasan di pasar. Pra-pasar itu seperti yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan itu mengeluarkan MD (makanan merek dalam) atau ML (makanan merek luar). ML kalau untuk makanan dan minuman itu ada timnya yang akan meneliti apakah barang tersebut layak beredar atau tidak.”

Seharusnya, lanjut Widodo, barang sebelum masuk pasar itu harus diuji terlebih dahulu kepada BPOM, baru kemudian diputuskan apakah produk tersebut layak beredar di pasaran atau tidak.

Sembilan Pembalut Perempuan Mengandung Klorin

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) telah merilis hasil penelitian uji laboratorium terhadap pembalut perempuan. Uji penelitian ini dilakukan berdasarkan keluhan dari masyarakat yang mengaku mengalami gangguan kulit setelah memakai pembalut merek tertentu.

“Ada sembilan merek pembalut dan tujuh pantyliner yang mengandung klorin yang bersifat racun,” kata peneliti YLKI Arum Dinata dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (7/7).

“Klorin memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, jadi kami lakukan penelitian uji laboratorium dengan metode spektrofotometri.”

Hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa pembalut yang menggunakan klorin  paling banyak adalah merek Charm dengan 54,73 ppm. Kemudian di posisi kedua Nina Anion dengan kandungan klorin sebanyak 39,2 ppm.

Kemudian merek My Lady berada di posisi ketiga dengan 24,4 ppm, Vclass Ultra dengan 17,74 ppm. Sementara itu Kotex, Hers Protex, Laurier, Softex, dan Softness dengan kandungan klorin 6-8 ppm.

Selain pembalut, kandungan zat berbahaya klorin juga ditemukan di dalam produk pantyliner yaitu Vclass, Pure Style, My Lady, Kotex Fresh Liners, Softness Panty Shields, CareFree Superdry, dan Laurier Active Fit.

Arum kemudian mengatakan klorin sangat berisiko bagi kesehatan reproduksi perempuan seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi hingga dapat menimbulkan kanker serviks.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home