Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 00:19 WIB | Rabu, 27 April 2016

Pembangunan LRT Mulai Juni 2016

Ilustrasi. Maket pembangunan LRT di dalam kota Jakarta yang terintegrasi dengan moda transportasi massal lainnya di antaranya MRT dan KRL. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan bulan Juni 2016 pembangunan Light Rail Transit (LRT) sudah bisa dimulai. Menurutnya, pekerjaan ini akan menjadi kado ulang tahun bagi Ibu Kota DKI Jakarta yang ke-489.

"LRT semua sesuai jadwal. Kalau memungkinkan bulan Juni ini kami sudah bisa mulai kerjakan," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/4).

Dia menjelaskan pembangunan akan dimulai dari depo yaitu kawasan Kelapa Gading. Berbagai persiapan seperti analisis dampak lingkungan (Amdal) juga sedang dilakukan sehingga target peletakan batu pertama pada bulan Juni mendatang bisa tercapai.

Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Junaedi menambahkan butuh satu bulan untuk menyelesaikan Amdal. Tahap awal akan dilakukan sosialisasi kepada warga sekitar daerah yang rencananya akan dijadikan koridor seperti di Rawamangun hingga Kelapa Gading selama satu minggu.

Kemudian, menyusun kerangka acuan yang akan menghabiskan waktu selama satu hingga dua minggu. Setelah itu menyusun kerangka amdal. Jika sudah memenuhi syarat, dia berharap Juni sudah bisa melakukan peletakan batu pertama.

Sementara itu, Deputi bidang Industri Perdagangan dan Transportasi Susanto Suhodo mengatakan proses amdal saat ini sudah ada pada taraf melengkapi data seperti urusan tanah dan lingkungan.

Rencanannya, pembangunan LRT ini dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang di mana koridor 1 akan melewati area Kelapa Gading, Velodrome dan Equistrian.

“Tapi kita berusaha langsung cross (sambung) ke Dukuh Atas. Karena Dukuh Atas itu sentra pusat membangun airport link dari Dukuh Atas ke airport. Kalau ini bisa nyambung bermanfaat sekali,” kata dia.

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan bertanggung jawab dalam pembangunan LRT ini. Susanto mengatakan biaya yang digunakan untuk membangun LRT menggunakan dana dari penyertaan modal pemerintah (PMP) PT Jakpro dengan estimasi biaya total tujuh koridor Rp 17 hingga 20 triliun.

Namun, dia menilai dana tersebut tidak akan cukup, oleh karena itu dia meminta PT Jakpro untuk mencari strategic partner atau investor yang bisa membantu pembangunan LRT ini.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home