Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:52 WIB | Sabtu, 14 Februari 2015

Pembebasan Lahan, Kendala Investor ke Indonesia

Setyono Djuandi Darmono memaparkan kendala berinvestasi di Indonesia pada acara CEO Gathering: Investment Economic Outlook 2015 di Ruang Nusantara, Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Kamis (12/2). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pembebasan lahan sebagai bagian dari  investasi merupakan permasalahan investor yang hendak berinvestasi di Indonesia.

“Saat ini ada yang mempermasalahkan lahan, ada yang tak ada sertifikat, bisa makan waktu enam bulan sampai tiga tahun tergantung dengan ukurannya," kata Direktur Utama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono memaparkan kendala berinvestasi di Indonesia  pada acara CEO Gathering: Investment Economic  Outlook 2015 di Ruang Nusantara, Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Kamis (12/2).

Darmono mengatakan beberapa persoalan yang lazim dijumpai yakni terkait pembebasan lahan, mulai dari masalah sosial, penolakan warga, kemudian harga yang tidak cocok dan lainnya.

Infrastruktur juga tidak dapat dikesampingkan di Indonesia, menurut Darmono saat ini ada beberapa wilayah di Indonesia yang masih terkendala kesiapan infrastruktur jalan raya, telekomunikasi, dan akses transportasi massa.

“Lalu sumber daya manusia, skill worker-nya kurang, upah buruh tinggi, kurang insentif pajak juga. Supporting service khususnya di desa kurang karena tak ada bank‎," papar Darmono.

Darmono menyebut bahwa masalah tersebut masih ditambah lagi dengan rumitnya birokrasi dari perizinan yang tidak seragam antara pemerintah pusat dan daerah.

“Mulai pemerintah kabupaten atau kota, provinsi, hingga pemerintah pusat. ‎Bagi investor itu merupakan suatu kendala, karena memakan waktu. Oleh karena itu, bagus untuk BKPM saat ini membuat one stop service (pelayanan terpadu satu pintu/PTSP)," kata Darmono.   

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home