Loading...
HAM
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:16 WIB | Senin, 16 Desember 2013

Pemerintah Brasil Berikan Penghargaan HAM kepada Romi Bencke

Pdt. Romi Mrcia Bencke menerima penghargaan HAM dari Pemerintah Brazil. (foto: oikumene.org)

BRASILIA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah federal Brasil memberikan penghargaan Hak Asasi Manusia (HAM) kepada  Pdt. Romi Márcia Bencke, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Gereja-gereja Kristen di Brasil (Conic), Kamis 12/12).

Penghargaan ini diberikan untuk mengakui upaya Bencke mempromosikan keragaman umat beragama. Penghargaan itu diberikan dalam upacara yang dipimpin oleh Presiden Dilma Rousseff di Brasilia.

Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Gereja Dunia (WCC), Pdt Dr Olav Fykse Tveit mengucapkan selamat kepada Bencke dengan mengatakan: “Kami sangat senang mendengar kabar dari Pdt. Romi Bencke menerima penghargaan  HAM dan kami mengagumi usahanya untuk hak asasi manusia, keadilan dan perdamaian.”

“Kami berdoa agar gereja-gereja Brasil di bawah kepemimpinannya mungkin bahkan lebih terinspirasi untuk melanjutkan perjuangan bersejarah mereka untuk hak asasi manusia,” tambah Tveit.

Bencke menyebut penghargaan ini sebagai apresiasi terhadap upaya gereja dalam menghubungkan keragaman agama dengan proses mengatasi ancaman kekerasan gender dan intoleransi agama di Brasil, terutama terhadap Afro—keturunan dan ekspresi keagamaan pribumi.

“Gerakan ekumenis di Brasil telah menentang sikap intoleransi penganut agama secara fundamentalis di antara umat Kristen, terhadap kelompok agama lain, dan minoritas seksual,” katanya.

Bencke menambahkan bahwa hubungan antara agama dan politik sangat penting, mengingat meningkatnya jumlah kasus kekerasan terhadap masyarakat adat dan petani kecil di Brasil.

Dia menyatakan keprihatinan atas agama digunakan sebagai alat untuk politik atau sebaliknya, mencoba untuk melegitimasi argumen sayap kanan yang katanya bisa membahayakan prestasi historis dari masyarakat sipil Brasil.

Bencke menambahkan bahwa tuan tanah di berbagai daerah di negara itu membangun aliansi dengan kelompok-kelompok Kristen konservatif untuk menghalangi kebijakan pembentukan tanah agraria dan adat, dan Quilombola (keturunan budak Afrika) yang membatasi lahan. ”Ini adalah praktek-praktek yang merugikan proyek Allah tentang keadilan dan perdamaian,” katanya.

Bencke adalah sekretaris jenderal perempuan pertama yang menjadi pemimpin Conic dalam sejarah 30 tahun. Dia berasal dari Gereja Injili Pengakuan Lutheran di Brasil dan merupakan anggota dewan dari Forum Ekumenis Brasil sebagai ruang untuk kolaborasi antar organisasi anggota ACT dan mitra ekumenis internasional. (oikumene.org)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home