Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:06 WIB | Jumat, 19 Juni 2015

Pemerintah Harus Antisipasi Kejahatan di Dunia Siber

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, pemerintah harus mengantisipasi maraknya berbagai penyalahgunaan teknologi informasi untuk kejahatan di dunia siber (cyber). 

"Saat ini kejahatan seperti penipuan, pemalsuan sampai prostutsi sudah menggunakan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang canggih," katanya kepada pers di Jakarta, Kamis (18/6).

Contoh paling mudah, kata dia, adalah kasus prostitusi `online` baik yang terkoordinasi atau individual merupakan bentuk dari "cyber crime" dengan memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi. "Pemerintah seperti lupa membangun aspek budaya dan informasi karena hanya fokus membangun infrastruktur TIK-nya saja," ujar Mahfudz.

Hal ini, menurut dia, menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani pemerintah karena dengan terabaikannya pembangunan budaya TIK, maka memunculkan penyalahgunaan TIK dalam berbagai bentuk kejahatan. "Hal ini masih diperparah dengan aspek penegakan hukumnya lambat," katanya.

Dia pun mencontohkan bagaimana lambatnya penangangan kasus prostitusi "online" yang sudah marak sejak lama. 
"Misalnya praktik prostitusi `online` ini sudah lama, bahkan kalau kita buka facebook, twitter dan lain gampang sekali ditemukan. Kalau masyarakat saja bisa gampang menemukan praktik ini, harusnya penegak hukum tidak sulit untuk membongkarnya," katanya.

Dia pun meminta aparat penegak hukum, dalam hal ini jajaran kepolisian untuk tidak "angin-anginan" menangani kasus ini. Kalau ini tidak ditangani secara serius maka bisa saja muncul kejahatan-kejahatan selanjutnya yang akan lebih dahsyat. 

"Karena praktiknya abu-abu dan tidak jelas, bisa saja terjadi tindak kriminal lainnya seperti pembunuhan atau lainnya. Penyebarluasan penyakit juga lebih dahsyat," katanya.

Sebelumnya. Rabu (17/6) jajaran Polda Metro Jaya membekuk enam mucikari yang biasa menjajakan ratusan wanita cantik secara "online". 

Para pelaku biasa menggunakan jasa pelayanan seks para wanita mudanya melalui berbagai saluran aplikasi media sosial mulai dari facebook, twitter, BBM (blackbery messenger), WeChat dan WhatsApp selain mereka juga memiliki situs sendiri seperti semprotku.com dan lendir.org. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home