Pemilu Iran, Kubu Islam Garis Keras Kalah Telak
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Kubu reformis dan konservatif moderat memimpin dalam pemilihan parlemen Iran, berdasarkan hasil awal yang diumumkan pada hari Sabtu (27/2). Ini sebuah indikasi bahwa Presiden Hassan Rouhani akan menghadapi parlemen yang lebih bersahabat dalam menjalankan agenda domestiknya.
Hasil awal dari pemilihan yang berlangsung pada hari Jumat menunjukkan tidak ada satu pun dari tiga faksi politik yang akan memenangi mayoritas dari 290 kursi parlemen. Tetapi kubu reformis yang tengah melakukan perubahan demokratis diperkirakan akan mendapatkan posisi yang lebih dominan dibanding kubu Islam garis keras. Ini merupakan posisi terkuat mereka sejak 2004.
Pemerintah belum merilis hasil awal tapi perhitungan setengah resmi dari kantor berita Fars and Mehr serta perhitungan yang dilakukan kantor berita AP menunjukkan kubu garis keras merupakan pihak yang mengalami kekalahan telak.
Menurut New York Times, pemilihan yang berlangsung pada hari Jumat (26/2) untuk memilih anggota parlemen Iran serta untuk memilih anggota Dewan Pakar --lembaga ulama yang sangat berpengaruh -- merupakan yang pertama kali sejak dicapainya kesepakatan nuklir oleh Iran dan negara-negara terkemuka dunia.
Hampir 55 juta dari 80 juta penduduk Iran berhak memilih. Menurut Kementerian Dalam Negeri Iran, diperkirakan 70 persen dari yang berhak melaksanakan hak pilihnya.
Hasil pendahuluan dari berbagai kota menunjukkan kubu reformis dan moderat mengalahkan kubu garis keras.
Hasil sebagian dari 50 kota kecil di seluruh Iran menunjukkan kubu reformis dan sekutu moderatnya memimpin dalam pengumpulan suara dan kubu garis keras mengekor di belakang mereka.
Di Teheran, pejabat penghitungan surat suara di tiga kabupaten yang berbeda memberi konfirmasi kepada AP bahwa kubu reformis berada jauh di depan rival garis keras mereka.
Editor : Eben E. Siadari
Trump Minta Negosiator Hamas Kembali ke Qatar, Lanjutkan Per...
DOHA, SATUHARAPAN.COM-Para pembantu Trump meminta Qatar untuk memanggil kembali para pemimpin Hamas ...