Loading...
EKONOMI
Penulis: Kartika Virgianti 18:47 WIB | Senin, 13 Oktober 2014

Penasaran, Pendiri Facebook Minta Diajak Jokowi Blusukan

Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) bersama dengan Mark Zuckerberg (kiri) saat keduanya hendak berangkat blusukan ke Pasar Tanah Abang, usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor Gubernur, Balai Kota. (Foto: Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg yang pagi ini mengunjunginya di Kantor Gubernur Balai Kota, Senin (13/10), ingin tahu tentang blusukan, maka Jokowi mengajaknya ke tempat yang paling dekat dengan Balai Kota, yaitu pasar Blok A, Tanah Abang.

“Dia tanya mengenai blusukan itu apa, saya sampaikan go to the people, go to the ground, dia kan lihat foto-foto waktu kita ke kampung, waktu kita ke masyarakat, ke pasar, lalu dia bilang boleh tidak ikut blusukan sekali saja, dia yang minta bukan saya lho. Tapi baru lima menit dia sudah kaget, tidak seperti yang dia bayangkan,” Jokowi menjelaskan kepada pers setelah sampai di Balai Kota kembali, sepulang blusukan ke pasar Blok A itu.

Sebelumnya, aksi blusukan Jokowi-Zuckerberg itu memang sukses membuat kerumunan massa di dalam pasar selama lebih kurang 25 menit, mengingat Jokowi yang terkenal sebagai media darling, di mana pun kehadirannya akan membuat orang-orang dan warga setempat berbondong-bondong mendekatinya. Mereka pun mengakhiri blusukan di pasar itu sekitar pukul 10.20 WIB.

Meskipun menurut Jokowi Zuckerberg agaknya merasa canggung dengan kerumunan massa seperti itu, namun pria yang akrab disapa Zuck itu tetap tersenyum kepada orang-orang, dan sesekali melambaikan tangannya.

Terkait dengan pertemuan tertutupnya itu dengan Zuckerberg, Jokowi mengatakan bahwa dia akan berupaya mendorong Facebook untuk berinvestasi di Indonesia, tetapi dengan konsep B to B (business to business), karena ini termasuk urusan antar-negara.

“Investasi Facebook saya dorong supaya B to B, karena ini negara, saya mempersilahkan jika Facebook ingin membuka kantornya di sini,” jelasnya.

Meskipun itu urusan B to B, pemerintah ke depannya (di bawah kepemimpinan Jokowi, Red) akan terus mendorong situs jejaring sosial dari luar untuk membuka kantornya di Indonesia.

Jokowi menambahkan, melalui kerja sama dengan Facebook, ia optimis akan memperbaiki akses internet yang murah dan dapat diakses di mana pun dan oleh siapa pun. Ada 75 juta pengguna Facebook di Indonesia, tetapi harus diakui bahwa 80 persen dari 250 juta penduduk Indonesia belum terkoneksi dengan internet, berdasarkan data statistik. Masyarakat yang belum terjangkau internet itu misalnya yang tinggal di pedesaan.

“Kalau internetnya ini murah, kemudian banyak yang membuka online store, saya kira ini akan membuka lapangan pekerjaan dan menggerakan ekonomi,” ujar Jokowi.

Kebetulan sekali bahwa lokasi terdekat untuk membawa Zuckerberg blusukan itu adalah pasar, sehingga kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Jokowi untuk menunjukkan kepada Zuckerberg produk-produk lokal yang dijual di sana. Dia pun mengaku sempat menyampaikan harapannya kepada Facebook supaya bisa membantu membuka akses untuk memperkenalkan produk di sana, baik dalam negeri maupun pasar luar negeri.

Dikatakan juga oleh Jokowi, bahwa di Indonesia juga punya banyak situs jejaring sosial meskipun tidak sebesar Facebook, misalnya ada Kaskus. Dia juga bermaksud ingin mengembangkan situs jejaring sosial buatan anak negeri itu. Akan tetapi, belum ada pembicaraan lebih jauh tentang rencana tersebut.

“Saya sudah ketemu pemilik Kaskus, Andrew Darwis, tapi belum ada pembicaraan lebih jauh tentang bisnis ini,” ucapnya.

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home