Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 04:49 WIB | Rabu, 13 Juli 2016

Penemuan Terbaru Arkeologi Menguak Asal Mula Orang Filistin

Ilustrasi. Daud (kanan) melawan Goliat yang dikisahkan dalam 1 Samuel 17:1-58. Goliat adalah warga Filistin. (Gambar: Forbes.com)

SATUHARAPAN.COM – Misteri abadi di Alkitab tentang asal mula orang Filistin kuno mungkin akhirnya terkuak. Kompleks makam di Ashkelon Israel menjadi bukti.

Para arkeolog meyakini makam yang sedang mereka ekskavasi adalah milik orang Filistin.

Tulang-tulang di permakaman Ashkelon yang dipercaya sebagai sisa orang Filistin. (Foto: UPI)

Jejak pertama kali muncul pada tahun 2013 selama penggalian di kota Alkitab, Ashkelon. Sejak itu, tim mengatakan telah menemukan kerangka lebih dari 200 orang di sana.

Temuan itu akhirnya terungkap pada hari Minggu (10/7) pada setelah hampir 30 tahun penggalian oleh Leon Levy Expedition, tim arkeolog dari Universitas Harvard, Boston College, Wheaton College Illinois dan Troy University di Alabama.

Tim ini sekarang sedang melakukan uji DNA, radiokarbon, dan tes lainnya pada sampel tulang yang ditemukan di kompleks makam tersebut. Makam bertarikh antara 11 sampai abad ke-8 sM, untuk membantu menyelesaikan perdebatan tentang asal-usul geografis orang Filistin.

Lawrence E Stager, Guru Besar Arkeologi Israel dari Harvard University di lokasi ekskavasi. (Foto: UPI)

Walau para arkeolog belum mengumumkan kesimpulan, mereka mengatakan mengambil keuntungan dari kemajuan terbaru dalam pengujian DNA untuk mendapatkan hasil yang paling akurat.

“Setelah puluhan tahun mempelajari peninggalan orang Filistin, kita akhirnya berhadapan dengan rakyat Filistin itu sendiri,” kata Daniel M. Master, profesor arkeologi di Wheaton College dan salah satu pemimpin ekskavasi.

“Dengan penemuan ini kita sudah dekat untuk membuka rahasia asal-usul mereka.”

Tulang-tulang manusia telah ditemukan di situs Filistin itu dalam beberapa tahun terakhir, tetapi itu sampel yang terlalu kecil untuk ditarik kesimpulan, ia menambahkan.

Para arkeolog terus merahasiakan penemuan itu selama tiga tahun hingga akhir penggalian mereka karena bahaya yang unik dari kerja arkeologi di zaman modern Israel: mereka tidak ingin menarik demonstran Yahudi ultra-Ortodoks, kata Master.

“Kami harus tutup mulut untuk waktu yang lama,” kata Master.

Di masa lalu, kelompok ultra-Ortodoks telah melakukan demonstrasi di penggalian di tempat sisa-sisa manusia ditemukan. Mereka beralasan bahwa kerangka itu bisa jadi adalah orang Yahudi dan mengganggunya akan melanggar larangan agama.

Ekspedisi Leon Levy itu sendiri menghadapi demonstran ultra-Ortodoks pada 1990-an, selama penggalian di situs permakaman Kanaan.

Dalam Alkitab, orang Filistin digambarkan sebagai musuh bangsa Israel kuno, orang-orang asing yang bermigrasi ke barat dan menetap di lima kota utama di Filistin, di Israel selatan hari ini dan Jalur Gaza.

Orang Filistin yang paling terkenal adalah Goliat, prajurit menakutkan yang dibunuh oleh seorang muda yang kelak disebut dengan Raja Daud. Warisan orang Filistin tinggal di dalam nama Palestina, istilah Romawi untuk menyebut wilayah tersebut pada abad ke-2 dan yang digunakan saat ini oleh warga Palestina.

Arkeolog dan ahli Alkitab telah lama percaya orang Filistin datang dari wilayah Aegean, berdasarkan tembikar yang ditemukan dalam penggalian situs Filistin.

Tulang-tulang ini akan diteliti struktur DNA-nya. (Foto: UPI)

Tapi, para pakar telah mendebatkan di mana tepatnya di wilayah Aegean asal orang Filistin: daratan Yunani, kepulauan Kreta atau Siprus, atau bahkan Anatolia, di zaman modern Turki.

Tulang-tulang itu mungkin memberi jawaban, kata arkeolog Yossi Garfinkel, seorang ahli Israel untuk periode itu yang tidak berpartisipasi dalam penggalian. Dia menyebut ini adalah “penemuan yang sangat signifikan.”

Ekskavasi kuburan itu juga menjelaskan praktik penguburan orang Filistin.

Orang Filistin memakamkan jenazah bersama dengan botol parfum, ditempatkan di dekat wajah. Dekat kakinya ada guci yang kemungkinan berisi minyak, anggur, atau makanan. Dalam beberapa kasus, arkeolog menemukan orang mati dikuburkan mengenakan kalung, gelang, anting-anting, dan bahkan cincin kaki. Beberapa dikuburkan dengan senjata mereka.

“Ini adalah cara orang Filistin memperlakukan mereka yang mati, dan itu buku kode untuk menguak kode segalanya,” kata arkeolog Adam Aja, peserta dalam penggalian.

Temuan dari permakaman dipamerkan Minggu dalam sebuah pameran Museum Israel yang digelar di Museum Arkeologi Rockefeller di Yerusalem. (Huffington Post UK)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home