Loading...
INDONESIA
Penulis: Kartika Virgianti 21:25 WIB | Minggu, 26 Oktober 2014

Pengalaman Mereka yang Membuat Jokowi-JK Jadikan Menteri

Pos kementerian Kabinet Kerja terdiri dari 30 kementerian, dan 4 kementerian koordinator, terdiri dari 16 profesional dari politisi partai politik, dan 18 profesional independen, seluruhnya diklaim sebagai orang-orang berpengalaman.
Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengumumkan nama-nama menteri untuk “Kabinet Kerja”. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengumumkan orang-orang profesional yang mengisi pos-pos kementerian yang diberi nama “Kabinet Kerja” pada Minggu (26/10) sore di Istana Merdeka Jakarta.  

“Kita beri nama kabinet kerja, Undang-Undang memberi 14 hari untuk menyusun, saya umumkan di hari keenam setelah saya dan Pak JK dilantik, lebih cepat delapan hari dari batas maksimal yang diamanahkan UU tentang Kementerian Negara,” ucap Jokowi dalam sambutannya sebelum membacakan nama-nama menteri.

Jokowi kemudian menyampaikan, pemerintahannya kelak ingin mendapatkan orang-orang terpilih dan bersih, sehingga sebelum memilih mereka, Jokowi-JK telah mengkonsultasikan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Telah hadir pimpinan DPR/MPR RI di Istana Merdeka, karena pada 21 Oktober yang lalu kami mengirimkan surat kepada pimpinan DPR/MPR RI perihal permohonan pertimbangan pengubahan kementerian,” kata Jokowi menjelaskan. 

Selain kemampuan di bidangnya, orang-orang ini dinilai mempunyai kemampuan operasional, leadership dan managerial yang baik.

Berikut susunan nomenklatur dan nama Kabinet Kerja, beserta pengalaman mereka yang secara sekilas dijelaskan Jokowi.

  1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno, akademisi, rektor UGM, guru besar ilmu politik dan pemerintahan.
  2. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas: Andrinof Chaniago, pengamat politik dan kebijakan publik, ahli kebijakan publik dan anggaran, banyak menulis buku tentang gagalnya pembangunan.
  3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo, doktor yang berpengalaman di bidang kelautan, birokrat, dan Direktur FAO untuk perikanan dan budidaya laut, jabatan terakhir sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
  4. Menteri Perhubungan: Ignatius Jonan, profesional sektor transportasi publik, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI).
  5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti, wirausahawati, memulai usahanya dari berjualan ikan di TPI (tempat pelelangan ikan), banyak melakukan terobosan dalam menghubungkan jasa perhubungan yang terintegrasi dengan kemaritiman, pemilik Susi Air–maskapai penerbangan terkenal di wilayah Indonesia timur.
  6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya, profesional dalam bidang pemasaran, CEO PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom), penerima anugerah Marketer of the Year of 2013.
  7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Sudirman Said, manajer bisnis, aktivis antikorupsi, pendiri sekaligus mantan Direktur Eksekutif Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), Dirut PT Pindad,
  8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam): Tedjo Edhy Purdijatno (politisi NasDem), mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
  9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo (politisi PDIP), terampil membangun dialog dengan masyarakat maupun dengan daerah, dalam upaya mendukung demokrasi.
  10. Menteri Luar Negeri: Retno L.P. Marsudi, diplomat, dubes Indonesia untuk Belanda, menlu perempuan pertama dalam sejarah Indonesia.
  11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
  12. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham): Yasonna Laoly (politisi PDIP), ahli hukum yang berpengalaman.
  13. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo): Rudiantara, profesional di bidang telekomunikasi di Indonesia, Independent Commissioner & Chairman Audit Committee PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Direktur PT. Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel).
  14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB): Yudi Chrisnandi (politisi Hanura).
  15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil (politisi Golkar), putra Aceh yang ahli dalam strategi ekonomi dan keuangan, mantan Menteri BUMN era SBY.
  16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro, ekonom, pakar desentralisasi fiskal dan ahli strategi pengentasan kemiskinan, Wakil Menteri Keuangan era SBY.
  17. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Rini Soemarno, ketua tim transisi, mantan CEO Astra Internasional, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
  18. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (politisi PDIP), putra Bali profesional pengembangan bidang kewirausahaan, memahami pariwisata.
  19. Menteri Perindustrian: Saleh Husein (politisi Hanura), berpengalaman di bidang bisnis industri
  20. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel, pengusaha elektronik, berpengalaman dalam bidang pengembangan perdagangan internasional.
  21. Kementerian Pertanian: Amran Sulaeman, praktisi, pemikir dan wirausahawan muda di bidang pertanian.
  22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dakhiri (politisi PKB).
  23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono, birokrat senior di KemenPU, berpengalaman di bidang infrastrukur dan perumahan rakyat.
  24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya (politisi NasDem), doktor bidang planning.
  25. Menteri Agraria dan Tata Ruang (Kepala Badan Pertanahan Nasional/BPN): Ferry Mursyidan Baldan (politisi NasDem), berpengalaman mengurus bidang agraria saat di parlemen.
  26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani (politisi PDIP). Berpengalaman dalam kegiatan sosial untuk rakyat kecil.
  27. Menteri Agama (Menag): Lukman Hakim Saifuddin (politisi PPP), mantan Menag era SBY yang terbukti telah melakukan banyak perubahan.
  28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek, utusan khusus Indonesia untuk Millenium Development Goals (MDG’s) di PBB.
  29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa (politisi PKB), tokoh gerakan perempuan Nahdlatul Ulama (NU), menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN di era Gus Dur.
  30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise, profesor, guru besar perempuan pertama dari Papua, aktif dalam bidang pemberdayaan masyarakat marginal, dan perlindungan anak.
  31. Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen): Anies Baswedan (politisi Demokrat), akademisi, rektor Universitas Paramadina, perintis sekalugus Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.
  32. Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti): M. Nasir, Rektor Universitas Diponegoro (Undip), penggagas Komunitas Penelitian.
  33. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora): Imam Nahrawi (politisi PKB), aktivis sosial yang mempunyai jejaring kuat, akan mempersiapkan Asian Gemes 2018.
  34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Marwan Ja’far (politisi PKB), banyak menulis buku tentang infrastruktur yang pro-rakyat. Pos kementerian ini merupakan kesempatan bagi dia untuk mengimplementasikan apa yang telah ia tulis.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home