Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 22:48 WIB | Selasa, 02 Agustus 2016

Pengamat: Pernyataan KontraS Harus Direspons

Terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman. (Foto: Dok.satuharapan.com/ Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kriminolog dari Universitas Indonesia, Andrianus Meliala mengatakan instansi terkait seperti TNI, Polri dan BNN harus proaktif soal pernyataan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar tentang pengakuan gembong Narkoba Freddy Budiman.

“Haris Azhar (KontraS) memang tidak wajib berbuat lebih, justru instansi-instansi tersebut yang perlu proaktif soal pernyataan itu,dan instansi tersebut tidak perlu kebakaran jenggot,” kata Andrianus saat dihubungi satuharapan.com di Jakarta, hari Selasa (2/8).

Mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini menambahkan Polri, BNN atau TNI justru harus menganggap pernyataan Freddy tersebut sebagai petunjuk.

“Namanya petunjuk, ya secukupnya, namun jangan apriori dulu, jika memang ada indikasi kebenaran, di follow up, jika tidak ya sudah tidak usah,” kata dia.

Menurut dia, dengan adanya bukti meski hanya sedikit, Polri seharusnya bisa menyelidiki dan melakukan tindakan. 

"Toh ini untuk kepentingan Polri sendiri supaya tetap dianggap credible," kata dia.

Sebelumnya Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengeluarkan pernyataan tulisan terkait pengakuan terpidana mati Freddy Budiman yang diduga menyetor uang dari bisnis narkoba kepada pejabat penegak hukum.

Adapun tulisan Haris Azhar itu sendiri berjudul "Cerita Busuk dari seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)". Dalam kesaksian tersebut, Freddy mengungkap ada oknum Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, Polri dan TNI yang ikut bermain dalam bisnis narkoba yang ia geluti.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home