Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 22:03 WIB | Jumat, 10 Mei 2013

Penjahat Cyber mencuri Rp 4 Triliun di Seluruh Dunia

Foto ilustrasi (istimewa)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok kejahatan melalui dunia maya (cyber criminals) mencuri sekitar US$ 45 miliar (atau sekitar Rp 4 triliun) dengan cara meretas data base kartu debit prabayar, dan menguras uang dari kartu ATM di seluruh dunia. Demikian dikatakan  seorang Jaksa dari Amerika Serikat, seperti diberitakan BBC London, Jumat (10/5)

Tujuh pelakunya telah didakwa di New York atas pencurian tersebut yang dilakukan dengan korban di 26 negara. Sedangkan seorang tersangka diperkirakan telah terbunuh pada April lalu.

Jaringan kejahatan yang menggunakan kartu palsu menjadikan bank-bank di Uni Emirat Arab dan Oman sebagai sasaran. Demikian disebutkan dalam dokumen pengadilan.

Jaksa tersebut mengatakan bahwa lembaga penegak hukum di Jepang, Kanada, Inggris, Rumania dan 12 negara lainnya terlibat dalam penyelidikan bersama. Pelaku telah ditahan di  beberapa Negara, tanpa menyebutkan nama negara itu.

"Para terdakwa dan konspirator mereka melakukan pencurian bank melalui internet yang merupakan kejahatan perbankan dan meliputi seluruh dunia," kata Loretta Lynch, Jaksa AS untuk Distrik Timur, New York, dalam sebuah pernyataan.

"Organisasi cybercrime ini menggunakan laptop dan internet sebagai senjata dan topeng mereka." Anggota kejahatan ini meretas sistem komputer untuk mencuri data kartu kredit dan kartu prabayar. Mereka juga membatalkan batas penarikan. Mereka mendistribusikan informasi kepada jaringan di seluruh dunia. Kemudian mereka menarik uang dalam jumlah besar melalui sel mereka yang disebut "kasir."

Diduga, serangan pertama dilakukan pada Rakbank di UAE  (Uni Emirat Arab) pada bulan Desember  tahun lalu. Para penjahat mampu melakukan 4.500 transaksi senilai US$ 5 juta (sekitar Rp 45 miliar) di 20 negara.

Jaksa tersebut meyakini bahwa kelompok  kriminal tersebut juga masuk ke Bank Muscat yang berbasis di Oman pada bulan Februari. Dalam waktu 10 jam, sel kelompok penjahat yang disebut sebagai “kasir” itu menarik uang sebesar US$ 40 miliar (sekitar Rp 36 triliun) dari ATM.

Menurut jaksa di New York itu, para penjahat ini dengan cepat berpindah. Mereka mencuci uang dengan membuka rekening bank di Miami, mebelanjakannya untuk membeli mobil seperti Porsche dan Mercedes, serta jam tangan Rolex.

Tujuh orang telah ditangkap dan menghadapi sejumlah tuduhan, termasuk konspirasi untuk melakukan penipuan, dan pencucian uang. Biang keladi kejahatan ini dilaporkan dibunuh di Republik Dominika, beberapa minggu sebelumnya, kata jaksa tersebut. Dia menambahkan bahwa serangan kejahatan ini adalah "pencurian terbesar dari jenis yang kita belum mengenalnya dengan baik."

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home