Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 23:37 WIB | Rabu, 02 April 2014

Peringatan Tsunami Chile Dicabut Rabu Pagi

Kapal nelayan pada Rabu (2/4) di Teluk Riquelme, Iquique, Chile bagian utara, setelah gempa berkekuatan 8,2 SR menghantam lepas pantai negara itu. (Foto: Aldo Solimano, AFP /USA Today).

SANTIAGO, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Chile telah mencabut peringatan tsunami menyusul gempa bumi besar berkekuatan 8,2 Skala Richter yang melanda negeri itu. Demikian dilaporkan media setempat mengutip pernyataan pemerintah.

Sebelumnya terjadi gelombang setinggi enam kaki (sekitar dua meter) yang menghantam pantai di kota-kota pantai utara, namun tidak menimbulkan kerusakan.

Peringatan adanya tsunami yang menyusul gempa kuat dan dangkal memaksa sekitar 900.000 orang di pesisir utara Chile mengungsi pada Selasa malam, dan Rabu pagi ini waktu setempat peringatan telah dicabut, seperti diberitakan surat kabar setempat, Nacional.

Sementara itu, pemerintah mengirim tambahan tentara dan pasukan keamanan yang ditempatkan di  bagian utara Chile, hari Rabu (2/4) untuk mencegah penjarahan, serta untuk mengumpulkan ratusan narapidana yang melarikan diri setelah gempa. Sejauh ini disebutkan enam orang meninggal akibat gempa tersebut.

Para korban meninggal karena serangan jantung atau tertimpa reruntuhan, kata Menteri Dalam Negeri Chile, Rodrigo Penailillo.

Gempa terjadi sekitar pukul 20:46 waktu setempat pada hari Selasa (1/4) dan berpusat di Samudra Pasifik 950 mil dari ibu kota Chile, Santiago, pada kedalaman 10 kilometer seperti disebutkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat.

Daerah yang paling parah terpukul akibat gempa adalah kota pelabuhan utara Iquique, di mana lebih dari 300 tahanan melarikan diri dari penjara perempuan. Listrik padam di wilayah itu dan banjir dilaporkan terjadi di kota berpenduduk lebih dari 180.000 orang.

Warga yang meninggalkan rumah mereka yang letaknya di daerah rendah setelah peringatan tsunami untuk pergi ke stadion sepak bola setempat, seperti dilaporkan Los Angeles Times. Setidaknya dua kebakaran terjadi di kota itu pada malam hari.

Presiden Chile, Michelle Bachelet, mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut dan mengirim sebuah pesawat militer dengan 100 polisi anti huru-hara untuk bergabung dengan 300 tentara yang dikerahkan untuk mencegah penjarahan dan membantu mengumpulkan tahanan.

"Negara ini telah melakukan pekerjaan yang baik untuk menghadapi keadaan darurat. Saya memanggil semua orang untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi pihak berwenang," kata Bachelet melalui akun Twitternya.

Chili adalah salah satu negara yang wilayahnya rawan gempa bumi, karena tidak jauh dari pantai, dan  lempeng tektonik Nazca yang terjal di bawah lempeng Amerika Selatan, serta mendorong pegunungan Andes yang tinggi menjadi semakin tinggi.

Gempa sebelumnya berkekuatan 6,7  SR terjadi pada 16 Maret yang menyebabkan lebih dari 100.000 orang mengungsi. Ratusan gempa susulan yang lebih kecil tercatat dalam beberapa pekan sejak itu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home