Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 19:58 WIB | Senin, 02 Desember 2013

Pertamina Perkirakan Tambahan Produksi 25.900 Barel per Hari Pascaakuisisi

Blok lapangan minyak di Siak - Pekanbaru. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  PT Pertamina (Persero) memperkirakan tambahan produksi minyak dan kondensat pascaakuisisi blok migas di dalam dan luar negeri mencapai 25.900 barel per hari.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Senin mengatakan, tambahan produksi tersebut berasal dari Blok 405a di Aljazair sebesar 23.000 barel per hari.

Ditambah, kontribusi Blok Pangkah dan Natuna Sea A di Indonesia masing-masing sebesar 2.625 dan 275 barel per hari.

Menurut dia, tambahan produksi Blok 405a saat ini sudah terealisasi karena dihitung mundur sejak penandatanganan perjanjian jual beli pada 2012.

Dengan asumsi produksi rata-rata 23.000 barel per hari sampai akhir 2013, maka total tambahan produksi yang didapat Pertamina setelah mengakuisisi Blok 405a pada 2013 akan mencapai 8,395 juta barel.

"Sementara, tambahan produksi dari Blok Pangkah dan Natuna Sea A belum teralisasi," kata Ali.

Tambahan produksi, lanjutnya, baru terjadi setelah ditandatangani perjanjian jual beli (sales purchase agreement/SPA) yang saat ini masih berproses.

Ali menambahkan, Pertamina tidak menambah produksi dari akuisisi Blok West Qurna I di Irak.

"Di Irak itu `service` kontrak, sehingga tidak menambah produksi," ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Pertamina mengumumkan akuisisi empat blok migas di dalam dan luar negeri.

BUMN migas tersebut sudah menyelesaikan transaksi akuisisi dua blok migas di luar negeri yakni 405a di Aljazair dan West Qurna I di Irak.

Sementara, dua blok lainnya yakni Pangkah dan Natuna Sea A belum tuntas.

Di Aljazair, Pertamina mengakuisisi Blok 405a yang dimiliki ConocoPhillips Algeria Limited dengan nilai transaksi 1,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20 triliun.

Dengan akuisisi Blok 405a itu, Pertamina mendapat tambahan 23.000 barel per hari.

Sementara, tambahan cadangan Pertamina dari 405a lebih dari 100 juta barel minyak.

Di Irak, Pertamina menuntaskan transaksi akuisisi 10 persen saham Blok West Qurna I milik ExxonMobil Iraq Limited.

West Qurna I yang berlokasi di dekat Basra, Irak bagian selatan diketahui saat ini berproduksi sekitar 500 ribu barel per hari.

Cadangan minyak West Qurna diketahui sekitar sembilan miliar barel.

Lalu, PT Pertamina dan perusahaan migas asal Thailand, PTTEP sepakat mengakuisisi blok produksi yang dimiliki perusahaan asal AS, Hess Corporation di Indonesia dengan nilai transaksi 1,3 miliar dolar AS atau setara Rp 15 triliun.

Pertamina dan PTTEP berbagi persentase 50:50 untuk total nilai transaksi tersebut.

Dengan akuisisi itu, maka Pertamina bersama PTTEP menguasai 75 persen hak partisipasi (participating interest/PI) di Blok Pangkah dan 23 persen Blok Natuna Sea A.

Kedua blok tersebut berada di wilayah lepas pantai (offshore).

Blok Pangkah terletak di bagian timur laut Jawa dengan tingkat produksi saat ini berupa minyak 7.000 barel per hari dan gas 33 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Sementara, total cadangan terbukti dan potensinya (2P) diperkirakan sekitar 110 juta barel setara minyak.

Selain duet Pertamina-PTTEP, PI Pangkah dimiliki PT Saka Energi Indonesia, anak perusahaan PT PGN Tbk.

Sedangkan, Blok Natuna Sea A berada di Laut Natuna Barat berdekatan dengan Malaysia.

Produksi saat ini 220 MMSCFD yang berasal dari Lapangan Anoa 145 MMSCFD dan 75 MMSCFD dari Gajah Baru, serta 2.350 barel minyak per hari.

Total cadangan 2P diperkirakan sebesar 209 juta barel setara minyak.

Mitra lain Blok Natuna Sea A adalah Premier Oil sebagai operator dengan kepemilikan PI 28,67 persen, Kufpec 33,33 persen, dan Petronas 15 persen. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home