Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 08:19 WIB | Sabtu, 14 Juli 2018

Pertemuan Trump-May Picu Protes Warga Inggris

Presiden AS Donald Trump (kiri) bersama Perdana Menteri Inggris Theresa May (kanan) di Chequers, Buckinghamshire, Inggris, Jumat, 13 Juli 2018. (Foto: British GQ)

CHEQUERS, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat,  Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Theresa May untuk melakukan pembicaraan yang dibayangi oleh wawancaranya dengan surat kabar Inggris "The Sun".

Dalam wawancara itu ia mengecam cara penanganan May mengenai Brexit, memuji mantan menteri luar negeri Inggris yang disebut Trump sebagai kandidat yang baik untuk menggantikan May, dan menyalahkan imigran di London atas kejahatan di kota itu.

Kedua pemimpin bertemu di Chequers, di mana mereka membahas kebijakan luar negeri, termasuk di antaranya mengenai Timur Tengah, kata para pejabat Gedung Putih. Pada awal diskusi mereka, presiden memberitahu wartawan bahwa hubungan antara Inggris dan Amerika masih tetap “sangat kuat.” Ia tidak membahas tentang wawancaranya dengan "The Sun".

Trump mengunjungi Akademi Militer di Sandhusrt, sebelum menuju Chequers, kediaman perdana menteri sekarang ini. Setelah Chequers, ia dijadwalkan ke Puri Windsor di mana Ratu Elizabeth II dijadwalkan menerima Trump dan ibu negara Melania Trump untuk jamuan minum teh.

Ia menumpangi helikopter ke berbagai tempat tujuannya. Duta Besar Amerika untuk Inggris, Woody Johnson mengatakan presiden “tidak menghindari apa pun” dengan mengandalkan helikopter itu, tetapi ia berusaha sebanyak mungkin melakukan perjalanan yang berdampak kuat dalam periode kunjungannya selama 24 jam.

Protes jalanan berlangsung menentang kunjungan pertama Trump di Inggris sejak ia mulai menjabat hampir 18 bulan silam.

Salah satu kelompok demonstran telah mendapat izin menerbangkan balon raksasa bergambar presiden Trump, dalam warna oranye dan mengenakan popok, yang dikenal sebagai “Trump Baby Blimp”, di atas kawasan taman di Parliament Square.

Wali kota London Sadiq Khan mengatakan demonstrasi itu bukannya anti-Amerika, tetapi lebih mencerminkan tentangan terhadap “politik ketakutan dan keputusasaan.” (VOA)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home