Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:58 WIB | Rabu, 04 Maret 2015

Pidato Berapi-api Netanyahu Memikat Bangsa Israel

Netanyahu diundang ke Washington oleh Ketua DPR John Boehner tanpa berkonsultasi dengan Gedung Putih atau pemimpin kongres dari partai Demokrat, memicu kritik dari pemerintahan AS. (Foto: bbc.com)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Pidato berapi-api Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa (3/3) di hadapan Kongres AS membuat banyak warga Israel di Yerusalem terkesan, namun menuai kritik dari pihak lain yang mengatakan bahwa dia mencampuri urusan AS.

Netanyahu menyampaikan pidato cacian terhadap Iran dan menuduh bahwa kesepakatan antara Republik Iran itu dan negara-negara besar dunia akan memungkinkan mereka untuk mengembangkan senjata nuklir.

Warga Israel memadati kafe dan toko di Yerusalem, menonton pidato tersebut di layar TV dan mendengarkan setiap ucapan pemimpin mereka.

“Lihatlah betapa mereka menghormatinya,” kata David Elmaliakh (50) saat dia menyaksikan anggota kongres yang berulang kali menginterupsi pidato perdana menteri dengan tepuk tangan meriah.

Elmaliakh mengatakan bahwa Netanyahu sudah benar dengan mengabaikan semburan kritik yang muncul ketika anggota parlemen Republik mengundangnya untuk berpidato di hadapan kongres dan menerima undangan tersebut.

“Itu adalah tempat di mana seluruh dunia dapat mendengarkan kami,” katanya, sembari duduk di sebuah kafe di Yerusalem.

Netanyahu diundang ke Washington oleh Ketua DPR John Boehner tanpa berkonsultasi dengan Gedung Putih atau pemimpin kongres dari partai Demokrat, memicu kritik dari pemerintahan AS.

Pidatonya diboikot oleh Presiden Barack Obama dan sekitar 50 anggota Demokrat, dan digelar saat Menteri Luar Negeri John Kerry menggelar perundingan di Swiss dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Netanyahu, yang disambut dengan tepuk tangan meriah, mengaku bahwa pidatonya “telah menjadi subjek dari banyak kontroversi.”

Namun dia menegaskan bahwa kesepakatan antara Teheran dan negara besar dunia “tidak akan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.”

“Itu membuka jalan bagi Iran untuk (membuat) bom,” katanya. Teheran berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai. (AFP)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home