Polda Metro Jaya Gelar Simulasi Penanganan Keamanan Pemilu

Para pengunjuk rasa saat bentrok dengan petugas polisi saat simulasi penanganan pemilu yang digelar oleh Polda Metro Jaya di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/2) (Foto-foto: Dedy Istanto).

Pengunjuk rasa saat berhadapan dengan petugas dari kepolisian saat aksi simulasi dalam penanganan Pemilu 2014 yang digelar di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat.

Aksi bentrok antara petugas dari kepolisian dan pengunjuk rasa dalam acara simulasi yang digelar Polda Metro Jaya di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat.

Petugas dari kepolisian mengerahkan anjing untuk memukul mundur pengunjuk rasa yang menjadi salah satu bagian dalam penanganan pemilu.

Adegan penangkapan salah satu pengunjuk rasa yang dilakukan petugas polisi saat simulasi penanganan pemilu.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Polisi Daerah (Polda) Metro Jaya menggelar simulasi penanganan pemilihan umum (Pemilu) di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).

Simulasi penanganan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu dimulai dari penanganan persuasif sampai dengan penanganan jika terjadi tindakan anarkis. Ratusan personel petugas dari seluruh kesatuan Polri dikerahkan, di antaranya Brigade Mobil (Brimob) Polri, pasukan antihuru-hara, sampai dengan kendaran watercanon, dikerahkan untuk menangani simulasi unjuk rasa tersebut.

Simulai yang digelar di sepanjang Jalan MH Thamrin menyebabkan sejumlah kendaraan baik roda dua ataupun roda empat terpaksa dialihkan dan sebagian lagi tetap dapat melintas dengan menggunakan sistem contra flow. Acara simulasi berlangsung sekitar 45 menit dan saat ini ruas jalan MH Thamrin sudah kembali normal.

Editor : Sotyati