Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 22:05 WIB | Senin, 19 Oktober 2020

Prancis Akan Deportasi 231 Warga Asing Yang Teradikalisasi

Deportasi itu bagian dari tanggapan keras atas pemenggalan seorang guru sejarah yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada muridnya.
Aksi solidaritas dan penghormatan pada Samuel Paty, hari Sabtu (17/10) di Paris, Prancis. Dia adalah guru sejarah yang dipenggal kepalanya, karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murinya, oleh seorang pemuda yang diduga teradikalisasi. (Foto: AFP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat Prancis berencana untuk mengusir 231 warga asing yang teradikalisasi dalam tindakan keras setelah pembunuhan brutal terhadap seorang guru yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murinya di sebuah sekolah di pinggiran Paris, pada hari Jumat (16/10).

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan bahwa dia bermaksud untuk bergerak cepat menanggapi pembunuhan Samuel Paty, seorang guru sejarah yang dipenggal kepalanya, menurut laporan Fox News.

Sebelumnya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris Islamis." Tanggapan utama terhadap serangan itu, termasuk deportasi 231 terhadap orang asing dalam File of Alerts for the Prevention of Terrorist Attacks (FSPRT), yang melacak aktivitas radikal, menurut laporan Europe 1.

Darmanin telah merencanakan untuk mengusir orang-orang tersebut, setelah melakukan perjalanan ke Maroko pekan sebelumnya untuk meminta pemerintah menerima sembilan dari warga negaranya yang radikal. Dia berencana bertemu dengan pejabat di Aljazair dan Tunisia untuk membahas kesepakatan serupa.

Dalam daftar tersebut ada 180 orang yang saat ini berada di penjara dan 51 orang lainnya yang akan segera ditangkap, kata para pejabat. Lebih dari 850 imigran ilegal terdaftar di FSPRT, menurut laporan France24.

Tersangka Remaja dari Chechnya

Sebeleumnya dilaporkan bahwa otoritas Prancis telah menangkap 11 orang sehubungan dengan pembunuhan itu, meskipun belum jelas apakah mereka juga bagian dari pengusiran yang direncanakan.

Empat kerabat dekat tersangka ditahan tak lama setelah serangan itu. Enam orang lagi ditahan pada hari Sabtu, termasuk ayah dari seorang murid di sekolah dan seorang pengkhotbah yang digambarkan oleh media Prancis sebagai seorang Islamis radikal.

Darmanin juga berencana untuk memfokuskan pertanyaan tentang hak suaka, karena seorang pengungsi Chechnya berusia 18 tahun, yang diidentifikasi hanya sebagai Abdoulakh A, dicurigai yang membunuh Paty. Menteri meminta lebih cermat memeriksa orang-orang yang ingin memperoleh status pengungsi di Prancis.

Tersangka ditemukan tidak jauh dari korban dengan membawa pisau. Setelah tersangka menolak untuk menjatuhkan senjatanya, polisi menembak dan membunuhnya.

Jaksa anti terorisme Prancis, Jean-Francois Ricard, mengatakan dalam keterangan tertulis bahwa dia yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan foto korban ditemukan di telepon tersangka. Foto kepala Paty yang dipenggal itu diposting di akun Twitter milik tersangka.

"Saya telah mengeksekusi salah satu anjing dari neraka yang berani menjatuhkan Muhammad," kata pesan dengan foto itu, menurut pihak berwenang.

Pemenggalan itu membuat marah Muslim Prancis moderat. Pada hari Minggu, para pemimpin politik, asosiasi dan serikat pekerja akan berdemonstrasi di Paris dan kota-kota besar lainnya untuk menyerukan dukungan kebebasan berbicara dan memberi penghormatan kepada Paty. Penghormatan nasional akan diberikan kepada Paty pada hari Rabu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home