Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:56 WIB | Minggu, 03 Maret 2024

Prancis: Kepanikan Kutu Busuk Diperparah Kampanye Disinformasi Rusia

Foto yang menunjukkan kutu busuk di Marseille, Prancis selatan. (Foto: dok.AP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Kepanikan yang melanda Prancis pada musim gugur 2023 atas dugaan penyebaran kutu busuk diperkuat oleh disinformasi di akun media sosial yang terkait dengan negara Rusia, kata seorang menteri Prancis pada hari Jumat (1/3).

Komentar Menteri Eropa, Jean-Noel Barrot, menyusul meningkatnya peringatan dari Prancis tentang bahaya disinformasi Rusia yang khususnya ditujukan untuk melemahkan dukungan terhadap Ukraina ketika negara itu melawan invasi.

“Masalah kutu busuk diperbesar secara artifisial di jejaring sosial oleh akun-akun yang dianggap terinspirasi atau berasal dari Rusia,” katanya kepada televisi TF1. “Hal ini sebagian besar diperkuat oleh akun-akun yang terkait dengan Kremlin,” tambahnya.

Media telah melaporkan bahwa badan intelijen Prancis menyimpulkan ada hubungan antara Rusia dan kepanikan kutu busuk, namun ini adalah pertama kalinya seorang menteri Prancis mengkonfirmasi hal tersebut di depan umum.

Barrot mengatakan akun media sosial tersebut bahkan telah menciptakan “hubungan palsu antara kedatangan pengungsi Ukraina dan penyebaran kutu busuk.”

Pada bulan Oktober, Prancis menutup beberapa sekolah karena dianggap sebagai serangan kutu busuk ketika pemerintah mengadakan serangkaian pertemuan darurat.

Serangga penghisap darah itu dilaporkan terlihat di metro Paris, kereta TGV berkecepatan tinggi, dan di Bandara Charles De Gaulle Paris.

Pihak berwenang menjadi semakin khawatir atas apa yang mereka anggap sebagai kepanikan tidak berdasar yang menjadi berita utama di seluruh dunia menjelang Olimpiade Paris 2024.

Barrot menunjuk pada kampanye serupa lainnya seperti coretan grafiti anti Semit di Paris dan kota-kota lain dan laporan berita palsu, yang secara keliru dikaitkan dengan saluran televisi France 24, bahwa Presiden Emmanuel Macron telah menunda perjalanan ke Ukraina karena alasan keamanan.

Macron pada tahun 2021 membentuk lembaga baru bernama Viginum yang diberi mandat untuk mendeteksi kampanye disinformasi digital.

Viginum bulan lalu mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi jaringan yang dijuluki “Portal Kombat” yang terdiri dari puluhan situs web asal Rusia yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas opini publik di Prancis dan Eropa.

Para pejabat khawatir mengenai potensi peningkatan kampanye disinformasi menjelang pemilu Eropa pada bulan Juni, di mana kelompok sayap kanan – yang umumnya dianggap lebih bersimpati terhadap Rusia – mengincar keuntungan yang signifikan. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home