Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 14:55 WIB | Kamis, 16 Juni 2016

Prancis, Negara Maju Pertama Ratifikasi Perjanjian Iklim

Presiden Prancis, François Hollande. (Foto: ist)

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Presiden Prancis, François Hollande, pada hari Rabu (15/6) menyelesaikan ratifikasi perjanjian iklim Paris yang disepakati pada Desember 2015, sebagai negara industri pertama yang meratifikasi.

"Menandatangani baik, meratifikasi lebih baik," kata Hollande seperti dikutip AFP. Dia mengatakan pada upacara di Istana Elysee, didampingi Menteri Lingkungan, Ségolène Royal, dan Menteri Luar Negeri, Jean-Marc Ayrault.

Dia mencatat bahwa kesepakatan itu tidak akan berlaku kecuali setidaknya 55 negara yang bertanggung jawab atas setidaknya 55 persen emisi gas rumah kaca global mau meratifikasinya.

Sejauh ini ada 17 negara, terutama negara kepulauan kecil, dan negara partai serta dataran rendah yang sangat rentan terhadap kenaikan permukaan laut, yang telah meratifikasi kesepakatan itu.

Hollande menyerukan negara-negara Eropa lainnya untuk mengikuti jejak Prancis pada akhir tahun ini.

Pada pertemuan COP21 di Paris Desember lalu, 195 pemerintah mencapai kesepakatan bersejarah menetapkan target membatasi pemanasan global di bawah dari dua derajat Celsius dibandingkan dengan tingkat sebelum era industri.

Tuan rumah Prancis beberapa pekan sebelum pertemuan menghadapi serangan teror yang buruk di Paris pada November. Prancis dipuji atas keberhasilannya, terutama di bawah Presiden Hollande dan Menteri Luar Negeri, Laurent Fabius.

Kesepakatan setebal 32 halaman itu menyerukan negara-negara kaya untuk mengumpulkan setidaknya 100 milyar dolar AS setahun untuk bantuan mengatasi masalah iklim hingga tahun 2020.

COP21 adalah konferensi ke-21 dari pihak yang terkait Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) yang dibentuk di bawah kesepakatan KTT Bumi di Rio tahun 1992.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home