Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 12:01 WIB | Senin, 30 Juli 2018

Presiden Ingatkan Persatuan, Kerukunan, Persaudaraan adalah Aset

Ilustrasi. Bangunan tingkat yang merupakan fasilitas Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, di Kampus Olat Utuk, Desa Lenangguar, Kecamatan Pamangong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Minggu (29/7) malam. (Foto: rri.co.id)

SUMBAWA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan persatuan, kerukunan, dan persaudaraan adalah aset terbesar bangsa Indonesia.

“Kita adalah negara yang besar. Penduduk kita ada 263 juta jiwa. Kita terdiri atas 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi. Agama kita, adat kita, tradisi kita, suku kita, bahasa kita, sangat majemuk. Kita punya 714 lebih suku, 1.100 lebih bahasa. Semua ini adalah anugerah yang diberikan Allah. Karenanya, persatuan, kerukunan dan persaudaraan adalah aset terbesar kita,” kata Presiden, saat melakukan Kunjungan Kerja dan Peresmian Fasilitas Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, di Kampus Olat Utuk, Desa Lenangguar, Kecamatan Pamangong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7) malam.

“Kita harus memelihara ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah kita,” lanjut Presiden.

Presiden melihat, sebagai sebuah negara besar, tidak salah jika bangsa dan masyarakat Indonesia bermimpi dan bercita-cita besar.

“Saya titip, jangan sampai Indonesia retak. Jangan sampai kita tidak rukun hanya gara-gara pilihan bupati, wali kota, gubernur, atau presiden. Pesta demokrasi akan terus ada tiap lima tahun. Sekali lagi, jangan sampai gara-gara pesta demokrasi, kita tidak rukun. Jangan bawa politik ke ranah persatuan dan persaudaraan kita dan merusaknya,” Presiden menambahkan.

Sebelumnya, pengasuh PMI Dea Malela, M Din Syamsuddin mengatakan, PMI Dea Malela yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela, berdiri pada 2016 silam dan berada dalam lahan tak kurang dari 90 ha.

“Pada 2018 ini, adalah tahun ketiga PMI Dea Malela. Kami menerima 138 santri. Dari jumlah tersebut, 21 santri berasal dari luar negeri, yakni Rusia, Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Timor Leste. Untuk santri dalam negeri, selain dari Provinsi NTB, ada pula santri dari Aceh, Jakarta, Papua, Jawa Barat dan lain sebagainya,” Din menjelaskan.

Total santri PMI Dea Malela saat ini berjumlah 268 santri. Menurut Din, ke depan, PMI Dea Malela berencana menambah jenjang pendidikan, yaitu Universitas Islam Internasional Dea Malela. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home