Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 21:26 WIB | Sabtu, 03 Desember 2016

Prosesi Pemakaman Fidel Castro, Maradona Ikut Hadir

Prosesi Pemakaman Fidel Castro, Maradona Ikut Hadir
Abu mendiang pemimpin revolusi Kuba Fidel Castro melintasi Matanzas, Kuba, memulai perjalanan empat hari melintasi negara itu, 30 November 2016. Jeep militer yang membawa abu Fidel Castro berjalan diiringi lambaian ribuan bendera Kuba di Havana pada Rabu, memulai perjalanan empat hari menuju tempat peristirahatan akhir mendiang pemimpin Kuba tersebut. RONALDO SCHEMIDT/AFP
Prosesi Pemakaman Fidel Castro, Maradona Ikut Hadir
Warga mengikuti konvoi abu mendiang pemimpin Kuba Fidel Castro di jalanan Las Tunas dalam perjalanan empat hari untuk prosesi pemakaman di Santiago de Cuba, 2 Desember 2016. Sebuah jeep militer yang membawa abu Castro melakukan perjalanan empat hari melintasi negeri diiringi antrean warga di sepajang jalan yang menunggu untuk melihat dan mengucapkan selamat jalan kepada tokoh komunis tersebut. RONALDO SCHEMIDT/AFP
Prosesi Pemakaman Fidel Castro, Maradona Ikut Hadir
Para pelajar menyalakan lilin sebagai penghormatan terhadap pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro sehari setelah kematian tokoh tersebut di Havana University, Havana, 26 November 2016. Fidel Castro meninggal pada Jumat malam di Havana, seperti diumumkan saudaranya Presiden Raul Castro. Abunya akan dimakamkan di kota Santiago pada 4 Desember. Yamil Lage/AFP

HAVANA, SATUHARAPAN.COM - Mendeklarasikan “saya mengerti perasaan rakyat Kuba,” legenda sepak bola Argentina Diego Maradona tiba di Kuba untuk menghadiri pemakaman “ayah keduanya,” mendiang pemimpin komunis Fidel Castro, Jumat (03/12).

“Saya merasa seperti dunia sudah kehilangan pemimpinnya,” kata Maradona kepada televisi pemerintah Kuba setelah mendarat pada Kamis malam.

“Memang ada banyak pemain hari ini, tapi dia adalah pemilik tim dunia, karena di Amerika Selatan saat ini, atau di Eropa jika Anda suka, tidak ada pemimpin yang karismatik dan mampu menyelesaikan berbagai hal,” katanya.

Castro yang wafat pada 25 November di usia 90 tahun, dan Mardona menjalin persahabatan erat sejak mantan legenda Boca Juniors, Barcelona dan Napoli itu mengunjungi Kuba pada 1987.

Maradona pindah sementara ke Kuba pada 2004 untuk menjalani perawatan di sebuah rumah sakit karena kecanduan kokain dan berbagai masalah kesehatan.

“Fidel orang yang memberi saya saran, yang berbicara kepada saya dengan jujur, yang mengatakan kepada saya apa yang harus saya lakukan, apa yang tidak boleh saya lakukan,” kata Maradona.

Dia mengungkapkan dia merasakan kesedihan rakyat Kuba karena “kasih sayang yang diberikan warga Kuba” kepadanya selama beberapa kali berkunjung ke pulau Karibia tersebut.

“Tidak diragukan lagi, dia yang terhebat. Namun, sekarang legendanya harus tetap hidup di dalam hati kita,” ungkap pensiunan pemenang Piala Dunia itu. “Fidel tidak mati.” (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home