Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:43 WIB | Minggu, 10 April 2022

Putin Tunjuk Jenderal Alexander Dvornikiov, Komandan Baru Invasi ke Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Jenderal Angkatan Darat, Alexander Dvornikov. Dia komandan baru untuk mengendalikan perang di Ukraina. (Foto: Sputnik via AP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, menunjuk seorang jenderal baru sebagai komandan perang di Ukraina ketika militer Rusia menarik pasukannya dari bagian utara negara itu menyusul kegagalan merebut ibu kota Kiev, menurut seorang pejabat Amerika Serikat dan seorang pejabat Eropa.

Para pejabat mengatakan bahwa Putin menunjuk Jenderal Angkatan Darat, Alexander Dvornikov, komandan Distrik Militer Selatan Rusia, sebagai komandan baru serangan militer Rusia di Ukraina, menurut CNN.

Dvornikov memimpin militer Rusia di Suriah sampai pasukan Suriah menang dalam perang saudara yang brutal. Operasi Rusia di Suriah ditandai dengan pemboman besar-besaran termasuk di wilayah sipil, dan penghancuran kota.

Moskow telah mengambil pendekatan serupa di Ukraina. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam pengarahan hariannya pada hari Sabtu (9/4) bahwa penarikan Rusia dari Ukraina utara dalam beberapa hari terakhir telah meninggalkan “bukti penargetan yang tidak proporsional terhadap non-kombatan termasuk keberadaan kuburan massal, penggunaan sandera yang fatal sebagai perisai manusia, dan penggunaan ranjau darat, dan infrastruktur sipil.”

Pasukan Rusia terus menggunakan IED (alat peledak improvisasi) "untuk menimbulkan korban, menurunkan moral, dan membatasi kebebasan bergerak Ukraina." Juga menyerang target infrastruktur "dengan risiko tinggi membahayakan warga sipil, termasuk tangki asam nitrat di Rubizhne,” kata kementerian itu mengacu pada sebuah kota di wilayah Luhansk timur Ukraina yang telah mengalami serangan berat pekan ini.

Sedikitnya 52 orang tewas pada hari Jumat di Kramatorsk, di timur Ukraina, di mana sebuah rudal menghantam stasiun kereta api. Moskow membantah bertanggung jawab atas serangan roket, yang juga melukai 109 orang, menurut hitungan resmi terbaru.

Ketika pasukan Rusia berkumpul kembali di timur dan selatan Ukraina, pejabat setempat mendesak penduduk untuk melarikan diri sebelum terlambat.

Pejabat Eropa yang dikutip oleh CNN, hari Sabtu (9/4) mengatakan masih harus dilihat seberapa efektif penunjukan baru itu.

 “Doktrin Rusia, taktik Rusia tetap sama seperti sejak perang di Afghanistan. Mereka melakukan hal-hal dengan cara lama yang sama,” tambah pejabat itu.

Lebih dari enam enam setelah invasi dimulai, Rusia telah menarik pasukannya dari bagian utara negara itu, sekitar Kiev, dan memfokuskan kembali wilayah Donbas di timur.

Analis militer Barat mengatakan wilayah di Ukraina timur berada di bawah kendali Rusia, dari Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina, di utara hingga Kherson di selatan. Tetapi serangan balik mengancam kendali Rusia atas Kherson, menurut penilaian Barat, dan pasukan Ukraina menangkis serangan Rusia di tempat lain di Donbas.

Pihak berwenang Ukraina telah meminta warga sipil untuk keluar sebelum serangan yang ditingkatkan oleh pasukan Rusia di timur.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home