Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 11:01 WIB | Selasa, 26 Maret 2024

RI dan Singapura Berlakukan Tiga Perjanjian

Penjanjian itu: (1) Penyesuaian Layanan Ruang Udara, (2) Pertahanan dan (3) Ekstradisi.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, (kedua kiri) menyaksikan Menkum Ham, Yasonna Laoly (kanan) dan Mendagri Singapura, K Shanmugam, bertukar dokumen terkait perjanjian ekstradisi di The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, hari Selasa (25/1/2022).(Foto: dok. BPMI Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Secara serentak pada hari Kamis, tanggal 21 Maret 2024 , Indonesia dan Singapura memberlakukan tiga perjanjian yaitu  Perjanjian Penyesuaian Layanan Ruang Udara (Re-Allignment Flight Information Region/FIR), Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) dan Perjanjian Ekstradisi (Extradition Treaty).

DCA lebih dahulu ditandatangani pada 27 April 2007 di Tampak Siring, Bali oleh Menteri Pertahanan kedua negara. Sedangkan Perjanjian FIR dan Ekstradisi ditandatangani saat Leaders' Retreat di Bintan tanggal 25 Januari 2022.

Indonesia telah menyelesaikan proses domestik untuk FIR melalui Peraturan Presiden No. 109 tahun 2022,  DCA melalui UU No. 3 tahun 2023 dan Esktradisi melalui UU No. 5 tahun 2023.

Ketiga perjanjian tersebut sangat penting untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara dalam masing-masing bidang kerja sama keamanan dan efisiensi layanan navigasi di ruang udara, kerja sama pertahanan dan penegakan hukum melalui ekstradisi.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home