Loading...
FOTO
Penulis: Bayu Probo 14:24 WIB | Sabtu, 26 April 2014

Saatnya Musim Tanam Kedua

Saatnya Musim Tanam Kedua
Sejumlah petani menanam padi pada musim tanam kedua di Desa Tersobo, Prembun, Kebumen, Jawa Tengah, Jum'at (25/4). Para petani di desa tersebut berharap pada musim tanam kedua akan lebih baik dibandingkan musim panen lalu yang hasilnya merosot akibat banjir di musim penghujan. (Foto-foto: Antara)
Saatnya Musim Tanam Kedua
Seorang petani membajak sawah untuk persiapan musim tanam kedua di Desa Sarwogadung, Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Jum'at (25/4).
Saatnya Musim Tanam Kedua
Menteri Pertanian Suswono mengatakan pertanian menjadi salah satu sektor usaha yang kurang diminati investor, sepanjang 2009-2013 realisasi investasi domestik di sektor pertanian hanya Rp 37,7 triliun atau setara 9,6 persen dari total investasi di Indonesia.

SATUHARAPAN.COM – April-September adalah musim tanam kedua untuk pertanian padi. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambutnya supaya tidak mengalami gagal panen dan membuat stok pangan terganggu.

El-Nino

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi dampak elnino tidak berpengaruh signifikan  di Provinsi Sumatera Selatan

“Pemanasan di equator Samudra Pasifik dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini diprediksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertanian dan aktivitas masyarakat lainnya karena di provinsi ini masih terdapat cukup banyak hujan,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama di Palembang, Selasa (15/4).

Meskipun diprediksi tidak memiliki pengaruh bagi masyarakat di provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota itu, dampak elnino tetap perlu diwaspadai

“Masyarakat Sumsel tetap perlu waspada, karena indeks elnino  dapat saja berubah secara drastis ke level tinggi  atau kuat dan sebaliknya,” ujarnya.

Dia menjelaskan dalam kondisi cuaca sekarang ini, kawasan Indonesia ada yang masih hujan dan ada yang telah dilanda kekeringan. Dalam kondisi cuaca Sumsel sekarang ini masih terdapat cukup banyak hujan, masyarakat terutama petani yang pada April ini memasuki musim tanam tahap kedua perlu melakukan berbagai antisipasi kemungkinan dampak negatif elnino.

Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, intensitas curah hujan di Sumsel pada bulan ini masih cukup tinggi berkisar 201-300 milimeter meskipun jika dibandingkan dengan Maret sedikit lebih rendah yang mencapai 301-400 mm.   Dengan melakukan berbagai antisipasi, diharapkan masyarakat di provinsi yang memiliki penduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu dapat menghadapi kemungkinan perubahan cuaca yang ekstrem serta dapat meminimalkan kerugian, kata Indra.

Rejanglebong 105.590 Ton

Pemerintah Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, pada tahun ini menargetkan produksi padi sebanyak 105.590 ton gabah kering panen (GKP), kata Kepala Dinas Pertanian Rejanglebong Redha Kusmartono.

“Pada musim tanam 2014 ini target produksi padi yang sudah kita tentukan sebanyak 105.590 ton, dengan areal tanam secara keseluruhan mencapai 22.289 hektare,” kata Redha Kusmartono di Rejanglebong, Jumat (11/4).

Pusri Stok 117.372 Ton Urea

Perseroan Terbatas Pupuk Sriwidjaja Palembang per 3 April 2014 memiliki stok pupuk urea di tingkat sentra produksi pertanian kabupaten dan tingkat pabrik mencapai 117.372 ton.

“Menghadapi musim tanam tahap kedua (April-September) sekarang ini telah disiapkan stok pupuk urea di lini tiga atau tingkat kabupaten sebanyak 77.193 ton, sedangkan di lini satu atau tingkat pabrik 40.179 ton,” kata Manajer Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Selasa (8/4).

Stok pupuk urea sebanyak itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan petani di sembilan provinsi yang menjadi wilayah kerja PT Pusri meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, katanya.

Menurut dia, melihat kondisi stok yang tersedia sekarang ini dijamin kebutuhan pupuk petani di seluruh provinsi tersebut pada masa tanam bulan ini dan beberapa bulan ke depan bisa dipenuhi sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) petani setempat.

“Petani di wilayah kerja PT Pusri tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan pupuk pada musim tanam tahap kedua April-September 2014 ini, karena kegiatan produksi dan distribusi pupuk hingga kini tidak ada masalah,” ujarnya.

Kegiatan produksi keempat pabrik PT Pusri di Palembang sekarang ini berjalan dengan normal meskipun sekarang ini sedang dilakukan pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik Pusri II-B.

Kegiatan proyek revitalisasi pabrik Pusri II yang dibangun pada tahun 1974 itu tidak mengganggu kegiatan produksi pabrik yang ada karena dibangun di lokasi baru di samping pabrik tersebut.

Dengan tidak terganggunya kegiatan produksi, stok pupuk di gudang tingkat kabupaten dan sentra produksi pertanian di sembilan provinsi wilayah kerja PT Pusri itu secara bertahap akan terus ditambah sesuai dengan RDKK petani masing-masing daerah, kata Sulfa. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home