Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:05 WIB | Kamis, 14 Juli 2016

Satgas Vaksin Palsu Bahas Tindak Lanjut Vaksin Palsu

Ilustrasi. Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek (kedua kiri). (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Satuan tugas penanggulangan vaksin palsu mengadakan rapat untuk membahas tindak lanjut penanggulangan vaksin palsu. Rapat dipimpin oleh Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta, Selasa siang (12/7). 

Menkes Moeleoek mengatakan, bahwa Badan Pengawasan Obat dan makanan (POM) telah melakukan penelusuran di seluruh wilayah, terdapat  37 Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang berada di sembilan provinsi yang mendapatkan vaksin dari sumber yang tidak resmi, dengan jumlah sampel sebanyak 39 jenis.

“Badan POM juga sudah menguji sampel vaksin tersebut, dan hasil menunjukkan dari 39 sampel ditemukan, ada empat sampel yang isinya tidak sesuai atau palsu, dan satu sampel diduga palsu, karena label tidak sesuai,” kata dia seperti yang dilansir dari depkes.go.id.

Ia menambahkan, selain itu POM juga melakukan uji terhadap sejumlah barang sitaan Bareskrim POLRI, dan telah selesai diperiksa 15 produk.  Terdapat lima produk yang terbukti kandungannya palsu yakni, satu produk vaksin yang kadarnya tidak sesuai, dan satu produk yang labelnya tidak sesuai.

Sementara itu, berdasarkan hasil penyidikan dari Bareskrim dan Badan POM tersebut,  Kementrian Kesehatan telah melakukan pendataan ulang pasien yang menerima vaksin palsu. Kemudian diputuskan, bahwa Kemenkes akan memberikan vaksinasi ulang, kepada anak-anak yang terdata mendapat vaksin palsu. Vaksinasi ulang akan dimulai dari satu klinik yang berada di Ciracas Jakarta Timur pada pekan depan karena datanya telah tersedia.

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home