Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:23 WIB | Rabu, 13 Juli 2016

Menkes Harap Anak-anak Divaksin Ulang

Menkes Nila F. Moeloek rapat kerja dengan Komisi IX DPR-RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu (13/7). (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes) Nila F. Moeloek berharap anak-anak untuk melakukan pemeriksaan kondisinya dan dijadwalkan vaksin ulang sesuai dengan pedoman imunisasi. Hal ini terkait dengan peredaran vaksin palsu yang terbongkar baru-baru ini.

“Kemenkes akan melakukan pengungkapan seluruh jaringan tindak pidana vaksin palsu dan menemukan data penerima vaksin palsu terhadap anaka-anak. Untuk dapat dilakukan pemeriksaan kondisi anak, anak harus dijadwalkan vaksin ulang sesuai pedoman imunisasi,” kata Nila F Moeloek saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR-RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu (13/7).

Nila sudah mengirim surat edaran ke seluruh rumah sakit (RS) dan klinik agar melakukan pengadaan vaksin dan pengelolaan limbah kemasan vaksin sesuai dengan peraturan yang ada.

“Mengirim surat edaran ke seluruh RS dan klinik agar melakukan pengadaan sesuai dengan peraturan yang ada. Selain itu, BPOM telah melakukan uji terhadap sejumlah barang sitaan dari Bareskrim Polri telah selesai diperiksa 15 produk, terdapat lima produk yang terbukti kandungan palsu, satu produk vaksin yang kadernya tidak sesuai dan satu produk yang labelnya tidak sesuai," kata dia.

Namun Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay tak terima dengan penjelasan Nila. Menurutnya penjelasan tersebut kurang dalam dan nama-nama fasilitas kesehatan (Faskes) yang terlibat tidak disebut-sebut.

“Nama-nama Faskes yang terlibat sudah disebut tapi inisial. Ini kok seperti pelaku pencuri ayam. Padahal koruptor saja namanya lengkap, dipermalukan. Kenapa orang yang mengancam nyawa anak Indonesia malah ditutup-tutupi,” kata dia.

“Mengapa kok Faskes semacam ini seakan-akan dilindungi. Saya minta hari ini diungkap. Kandungan vaksin palsu kok ditutupi, aneh. Siapa titik sentral dari jaringan itu. Siapa yang bertanggung jawab, distribusinya siapa, kok ada limbah kesehatan itu bisa didaur ulang lagi. Minimal ada penjelasan yang membuat kita yakin pemerintah bekerja soal ini. Panja pansus kita bentuk, tapi jawaban Menkes hari ini kita tunggu,” kata dia menambahkan.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home