Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:27 WIB | Sabtu, 18 Februari 2023

Sekjen NATO: Berikan Yang Dibutuhkan Ukraina untuk Menang Perang

MUNICH, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, pada hari Sabtu (18/2) diperkirakan akan memberi tahu sebuah forum keamanan utama di Jerman bahwa sekutu harus memberikan apa yang dibutuhkan Ukraina untuk mengalahkan Rusia, karena Kiev memohon lebih banyak senjata.

“Kita harus memberi Ukraina apa yang mereka butuhkan untuk menang dan menang sebagai negara yang berdaulat dan merdeka di Eropa,” katanya pada Konferensi Keamanan Munich, menurut kutipan pidatonya yang dilihat oleh AFP.

Komentarnya kepada para pemimpin dunia akan disampaikan menjelang peringatan satu tahun Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina, membawa perang ke Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade dan meningkatkan lanskap keamanan global.

Sekutu, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah mengirim miliaran dolar persenjataan ke Kiev, dari artileri hingga sistem pertahanan udara, tetapi Ukraina mengatakan perlu lebih banyak untuk meluncurkan serangan balasan yang berhasil.

Stoltenberg akan mendukung seruan Kiev, mengatakan pada konferensi “kita harus mempertahankan dan meningkatkan dukungan kita untuk Ukraina. “Putin tidak merencanakan perdamaian. Dia merencanakan lebih banyak perang.”

Membuka konferensi pada hari Jumat (17/2), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mendesak sekutu untuk mempercepat dukungan mereka, sementara kekuatan Eropa berjanji untuk mengintensifkan dukungan mereka.

Stoltenberg juga akan memperingatkan bahwa invasi Rusia telah mengungkap bahaya ketergantungan Eropa yang berlebihan pada rezim otoriter dan harus menjadi pelajaran. “Kita seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama dengan China dan rezim otoriter lainnya,” dia akan memperingatkan.

Perang Ukraina telah memicu ketakutan di antara negara-negara Barat bahwa China dapat mencoba hal serupa di Taiwan, sebuah pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

Konferensi keamanan tiga hari itu dihadiri puluhan tokoh senior, antara lain pemimpin Jerman dan Prancis, Wakil Presiden AS, Kamala Harris, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home