Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 14:11 WIB | Senin, 11 Januari 2016

Seorang Ibu Gendong Jenazah Anaknya Mengungsi dari Kejaran ISIS

Ilustrasi: Seorang perempuan menggendong anaknya ketika keluarga itu melarikan diri dari kekerasan di kota Mosul, Irak, dan menunggu di pos pemeriksaan di Arbil, kota di wilayah Kurdistan, Irak. (Foto: Reuters)

AL FATHA, IRAK, SATUHARAPAN.COM -  Ratusan keluarga melarikan diri dari kelaparan di daerah yang dikuasai oleh kelompok ISIS di kota Hawijah dan daerah sekitarnya, ungkap saksi dan beberapa pejabat pada Minggu (10/01).

“Keluarga ini berjalan selama dua hari lebih melintasi pegunungan Hamreen,” kata Kolonel Fattah al Khafaji, kepala kepolisian yang bertugas di wilayah Hawijah, kepada AFP.

Petugas itu berbicara di dekat Al Fatha, tempat pasukan keamanan mengatakan bahwa setiap hari mereka menerima dan membantu keluarga yang melarikan diri dari desa yang dikuasai kelompok ekstremis itu.

Umm Ahmed, seorang ibu berusia 31 tahun, kehilangan suaminya dan salah satu dari lima anaknya dalam perjalanan dari Hawijah.

“Kami melarikan diri dari ketidakadilan Daesh (ISIS),” katanya. “Kami hampir sekarat, kami mengalami kelangkaan makanan dan sedikit bahan bakar.”

Perempuan itu mengatakan bahwa bom pinggir jalan meledak saat keluarganya melarikan diri.

“Bom itu menewaskan suami saya dan anak-anak kami, yang digendong di bahunya,” kata Umm Ahmed.

“Setelah ledakan, saya berteriak dari atas bukit: ‘Datanglah ISIS, datang dan bunuh kami’. Tapi tak seorang pun datang,” katanya, menjelaskan bahwa dia membawa jasad anaknya tetapi harus meninggalkan jasad suaminya.(Ant/AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home