Loading...
INSPIRASI
Penulis: Irvin Tolanda 03:55 WIB | Senin, 19 September 2016

September Ceria

Di ujung kemarau pajang, yang gersang dan menyakitkan Kau datang menghantar kesejukan.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM –  Bagi mereka yang menikmati masa muda pada awal tahun 80-an tentu sangat tidak asing dengan syair lagu karangan James F. Sundah ”September Ceria”. Perhatikan syair awalnya: Di ujung kemarau panjang/Yang gersang dan menyakitkan/Kau datang menghantar kesejukan/Kasih,/Kau beri udara bagi nafasku/Kau beri warna bagi kelabu jiwaku. Lagu ini mengungkapkan perasaan sukacita dan keceriaan karena datangnya bulan September.

Kalau ada satu bulan yang paling dinanti-nantikan oleh hampir seluruh orang yang ada di Indonesia, maka bulan itu adalah September. Bagaimana tidak, Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis hanya memiliki dua musim—musim kemarau dan musim penghujan—sangat menantikan tetesan air hujan setelah mengalami kemarau panjang yang biasanya dimulai pada bulan April.

Bulan September sendiri sebenarnya masih merupakan pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, karena itu hujan pun belum banyak terjadi, mungkin hanya sebatas gerimis-gerimis kecil atau hujan yang hanya sesekali turun. Tetapi, itu sudah cukup untuk memberikan kesejukan, kesegaran, keceriaan serta harapan yang baru bagi semua yang hidup. Tanah akan kembali menumbuhkan tunas-tunas muda, hewan-hewan dan manusia, yang telah lama mengalami dahaga, kini mendapatkan kelegaan,

Entah mengapa dalam syairnya ini, James juga menghubungkan keceriaan datangnya September dengan cinta kasih manusia yang sedang dilanda asmara. Namun, kita menyadari bahwa jika ada hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia, maka dua di antaranya adalah Air dan Cinta. Air untuk tubuh jasmani dan cinta untuk jiwa.

Kita mungkin dapat menahan lapar untuk beberapa waktu lamanya, tetapi rasa haus, siapa yang dapat menahannya? Begitu juga dengan cinta, semua manusia membutuhkannya. Manusia hanya dapat hidup jika ada cinta dan tidak ada yang dapat menafikan kehadirannya. Jika air yang turun membasahi bumi yang membuatnya menjadi hijau kembali, maka cinta yang datang memberikan warna-warni bagi hati yang kelabu, serta mengisi rongga-rongga kehidupan dengan kesegaran nafasnya.

Nikmatilah semua anugerah Tuhan yang datang di bulan yang penuh keceriaan ini.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home