Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 01:00 WIB | Minggu, 27 Agustus 2017

Sepucuk Doa

”Tuhan, jangan pernah lepaskan tangan-Mu darinya.”
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Seorang teman mengirimkan tulisan kesaksian seorang juri dalam penganugerahan pahlawan kemanusiaan Indonesia, dengan kategori ”bukan orang kaya”, belum pernah diliput media dan belum pernah mendapatkan penghargaan dari mana pun.  

Salah satu kandidat yang mengesankan juri ini adalah seorang bapak tunawisma berusia sekitar 50 tahun, yang sehari-harinya memandikan orang gila selama lebih dari 20 tahun.  Juri tersebut bertanya kepadanya, apa agamanya? Dan bapak itu menjawab tidak beragama.  ”Buat apa punya agama kalau hanya untuk saling menyakiti dan munafik dibalik agama,” jelasnya.

Kalimat yang sama diungkapkan oleh seorang pemuda dalam pertengahan usia 20 tahun, yang sedang menanjaki karirnya sebagai eksekutif muda setelah lulus kuliah dari sebuah perguruan tinggi ternama di luar negeri. ”Saya tidak percaya agama lagi,” katanya. Dia mengisahkan bagaimana keluarganya tertipu dalam jual beli lahan yang seyogianya diperuntukkan sebagai tempat beribadah. ”Dalam bisnis, kadang saya melihat bagaimana orang-orang yang begitu mengasihi Tuhannya dalam tempat ibadah, begitu buas dan culas di luarnya,” jelasnya.

Saya teringat beberapa tahun yang silam, ketika pemuda ini masih menjadi anak SMP-SMA, dengan penuh semangat melalap soal-soal yang diberikan gurunya, berdiskusi tentang masa depan, melakukan aksi sosial dan pelayanan pada masa liburannya.

”Jadi kamu enggak ke gereja lagi?” tanya saya

”Buat apa ke gereja, kalau itu hanya kemunafikan?” jawabnya.

”Ah, tetapi saya kan enggak munafik!” kilah saya

”Itu karena Ibu hanya hidup dalam kotak yang kecil, tidak tahu seperti apa dunia!” jawabnya.

Membaca tulisan salah seorang juri tersebut membuat saya kembali teringat pada pemuda itu.  Mata yang dahulu polos bersinar, kini berganti dengan pendar kedewasaan.  Sepucuk doa pun saya bisikkan dalam hati, ”Tuhan, jangan pernah lepaskan tangan-Mu darinya.”

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home