Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 18:49 WIB | Senin, 26 Oktober 2015

Sharon Berharap Bisa Juara IIOBC Tahun Depan

Sharon Berharap Bisa Juara IIOBC Tahun Depan
Sharon Adelina Limanasantoso (kedua dari kiri) saat acara penyerahan bagi peboling putri yang berpartisipasi di nomor Woman Master Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) 2015 hari Minggu (25/10) di Jaya Ancol Bowling Center, Ancol, Jakarta. (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Sharon Berharap Bisa Juara IIOBC Tahun Depan
Sharon Adelina Limansantoso beberapa saat setelah meladeni pertanyaan satuharapan.com, hari Rabu (14/10) di Jaya Ancol Bowling Center, Jakarta.
Sharon Berharap Bisa Juara IIOBC Tahun Depan
Juara Woman Master IIOBC 2015 Nadia Pramanik (kiri), berfoto bersama dengan juara Open Master IIOBC 2015 Benshir Layoso asal Filipina (kanan) pada acara pemberian penghargaan kepada pemenang Woman dan Open Master 13th Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) 2015, di Jaya Ancol Bowling Center, Ancol, Jakarta, hari Minggu (25/10).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peboling putri Indonesia Sharon Adelina Limansantoso berharap pada penyelenggaraan Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) tahun depan dia dapat meraih kesuksesan seperti Nadia Pramanik yang meraih juara di dua nomor berbeda.

“Ya mudah-mudahan tahun depan sih (bisa juara, Red), kayaknya giliran saya,” kata Sharon kepada satuharapan.com di sela-sela laga Final Stepladder tahap ketiga nomor Woman Master IIOBC 2015  hari Minggu (25/10) di Jaya Ancol Bowling Center, Ancol, Jakarta.

“Saya menang terakhir kali di 2012,” kata Sharon.

Dengan nada bercanda Sharon menjelaskan bahwa pertama kali dia memenangkan nomor Woman Master IIOBC 2008, empat tahun kemudian dia memenangkan lagi di nomor yang sama di IIOBC 2012, dan dia memprediksi siklus hasil gemilang “empat tahunan” tersebut akan dia ulangi pada 2016.

Nadia Pramanik Meraih Dua Gelar di IIOBC

Nadia  menjuarai dua nomor di IIOBC 2015,  pada Kamis (22/10)  dia memenangkan nomor Youth Girls U-20 (nomor yang mempertandingkan para peboling putri usia di bawah 20 tahun).

Nadia  merebut gelar Youth Girls  dengan nilai 2047. Di urutan kedua ditempati peboling putri Malaysia, Nerosha Keligit yang menyelesaikan pertandingan dengan nilai total 2031, atau terpaut 16 poin.

Peboling Indonesia lainnya, Alisha Nabila berada di urutan ketiga dengan 1.908 sementara dua peboling Singapura, Syasya Bte Ismail  dan Melyssa Chua melengkapi posisi lima dengan 1.869 dan 1.863  

Nadia mendapatkan 5 juta rupiah sebagai hadiah, sementara  Nerosha dan Alisha mendapat hadiah uang tunai sebesar  3,5 dan 2,5 juta rupiah.  

Hasil gemilang kembali dia tunjukkan hari Minggu (25/10) saat memenangkan nomor Woman Master  IIOBC 2015 dengan mengalahkan juara bertahan tahun sebelumnya, Bernice Lim asal Singapura.

Perjalanan Nadia hingga mencapai partai puncak tidak diraih dengan mudah karena di babak Kualifikasi Woman Master dia meraih peringkat ketiga, dan atas raihan tersebut dia bersama dengan Tannya Roumimper dan Sharon Limansantoso berhak langsung lolos partai Final Woman Master Putaran II, tanpa harus melalui  Putaran I .

Nadia menunjukkan hasil gemilang di Final Woman Master Putaran II dengan memuncaki klasemen  dengan nilai total 1793 dan nilai average 224,13. Posisi tersebut menjadikan dia tidak harus melalui stepladder tahap I dan II, namun langsung menuju stepladder tahap III melawan pemenang stepladder tahap II yakni Bernice Lim asal Singapura. 

Nadia menang di nomor stepladder tahap tiga  dengan keunggulan average 230-221,5 atas Bernice, dengan perincian di game pertama Nadia sempat kalah dalam nilai total yakni 246-257, kemudian di game kedua Nadia membalas kekalahan atas Bernice dengan keunggulan jauh 257-186.

Sharon Gagal di IIOBC 2015

Sharon Limansantoso yang berpartisipasi di IIOBC 2015 berhasil keluar sebagai pemenang di babak kualifikasi nomor Woman Master. Di babak tersebut Sharon menduduki peringkat pertama dengan nilai total 1400 dan nilai average 233,33 dia unggul atas peringkat kedua dan ketiga sesama peboling Indonesia, Tannya Roumimper dan Nadia Pramanik yang masing-masing meraih nilai total 1397 dan 1381.

Raihan tersebut menjadikan Sharon tidak perlu melalui babak Final Putaran Pertama Woman Master, karena langsung melaju ke Final Putaran II, tapi ternyata Sharon gagal di tahap ini karena Sharon ada di peringkat kedelapan, sementara di tahap stepladder hanya dibutuhkan enam peboling peringkat teratas Final Putaran II Woman Master.

Kemenangan Sharon di beberapa IIOBC sebelumnya

Pada 2008, Sharon memenangkan IIOBC nomor Woman Open, kala itu dia unggul atas Kim Jun Eung asal Korea Selatan yang ada di urutan kedua, dan rekan senegaranya Tannya Roumimper yang ada di peringkat ketiga. Empat tahun kemudian kemenangan kembali dia bukukan di ajang yang sama dengan mengungguli Shalin Zulkifli asal Malaysia yang finis di posisi kedua, dan Geraldine Ng asal Singapura yang finis di peringkat ketiga.

Pada 2013 Sharon berhasil masuk final namun harus puas menduduki peringkat ketiga di bawah dua peboling singapura Geraldine Ng yang menjadi juara, dan runner up yang diraih Cherie Tan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home