Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 21:03 WIB | Selasa, 04 November 2014

Singapura Bergabung dengan Koalisi Perangi NIIS

Sebuah pesawat dari Angkatan Udara AS, B-1B Lancer pengebom supersonik terbang di atas Irak utara setelah melakukan serangan udara di Suriah dengan sasaran militan NIIS pada 27 September 2014. (Reuters)

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Singapura pada Senin (3/11) memutuskan akan bergabung dan memberikan dukungan militer kepada koalisi pimpinan AS yang memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS), tetapi tidak dengan mengirimkan pasukan tempurnya.

Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan bahwa Singapore Armed Forces (SAF) atau Angkatan Bersenjata Singapura akan segera mengirimkan pasukan ke pusat komando utama AS.

SAF juga akan mengirim sebuah pesawat Boeing KC-135R Stratotanker untuk pengisian bahan bakar udara disertai tim analisis citra.

"Tidak akan ada pasukan tempur di Irak dan Suriah, tentara SAF akan beroperasi hanya di negara sekitarnya bersama dengan pasukan koalisi lain," kata Ng Eng Hen tanpa menyebutkan jumlah pasukannya yang akan dikirim.

Militer AS mempunyai pos di Singapura untuk mendukung logistik dan pelatihan pasukan AS yang berada di kawasan Asia Tenggara.

Ng Eng Hen mengatakan jika Singapura bergabung dengan koalisi internasional berarti Singapura semakin mendukung keamanan wilayahnya sendiri.  "Berarti kita menyumbang langsung terhadap keamanan kita sendiri," kata Ng Eng Hen seperti dikutip dari Al Arabiya.

Dia juga mengingatkan bahwa militan dari Jamaah Islamiyah yang terkait dengan al-Qaeda sudah merencanakan melakukan pengeboman di kedutaan besar AS dan target asing lainnya di Singapura pada tahun 2002. Rencana itu digagalkan setelah polisi berhasil menangkap tersangka.

Singapura, sebuah negara pulau kecil berpenduduk  5,5 juta, adalah salah satu pusat keuangan dan transportasi utama di Asia. Singapura adalah basis bagi ribuan perusahaan multinasional dan komunitas ekspatriat.

Ng Eng Hen mengatakan, Singapura prihatin akan potensi pembentukan cabang NIIS di Asia Tenggara, setelah para jihadis kembali ke negara asalnya usai bertempur di Irak dan Suriah.

Sekitar 350 orang dari Asia Tenggara, termasuk beberapa dari Singapura, Malaysia dan Indonesia, saat ini sedang ikut bertempur di Timur Tengah, katanya.

"Banyak dari mereka bergabung dengan ISIS dan saat kembali dapat mengancam keamanan di sini, ancaman di wilayah ini memang nyata," kata Ng Eng Hen.

Singapura akan menjadi negara ke-33 yang bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. (alarabiya.net)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home