Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 10:45 WIB | Senin, 04 Januari 2016

Sirih, Tanaman Hias Berkhasiat Obat

Daun sirih. (Foto: agrifarming.in)

SATUHARAPAN.COM – Sirih, yang mempunyai nama ilmiah Piper betle, Linn, dikenal sebagai salah satu tanaman multifungsi. Selain dikenal sebagai tanaman hias, sirih dikenal sebagai tanaman berkhasiat obat oleh masyarakat luas. Belakangan, sirih terbukti mempunyai khasiat lain sebagai pestisida alami bagi serangga.

Sirih disebutkan sebagai tanaman asli Indonesia. Tanaman merambat atau tanaman yang bersandar pada batang pohon lain ini dikenal juga dengan nama daerah suruh, sedah, seureuh, atau sere. Berdasarkan jenisnya, dikenal sirih jawa, sirih belanda, sirih cengkih, sirih kuning, dan sirih hitam.

Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka), dan seperti dapat dibaca di Wikipedia, sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu. Di beberapa daerah di Nusantara, daun dan buah sirih biasa dikunyah bersama gambir, pinang, tembakau, dan kapur. Masyarakat Kepulauan Riau menjunjung tinggi budaya upacara makan sirih, khususnya saat upacara penyambutan tamu dan menggunakan sirih sebagai obat berbagai jenis penyakit.

Buku Obat Asli Indonesia tulisan Dr A Seno Sastroamidjojo, menyebutkan seduhan daun sirih dimanfaatkan untuk obat kumur penangkal bau mulut karena caries dentium, obat kumur sesudah cabut gigi, untuk membersihkan koreng, dan obat gatal atau bisul. Di sebagian daerah, sirih dimanfaatkan untuk obat menghilangkan bau keringat, obat serak dan obat batuk kering yang tak kunjung sembuh, serta obat penyakit keputihan.   

Getah sirih di sebagian daerah dimanfaatkan untuk menghentikan hidung berdarah dengan cara digulung sebagai tampon di lubang hidung. Daun yang dikunyah juga dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi.  

Sudarsono dan Achmad Djuhdie dari Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, melalui penelitian yang dipublikasikan 26 Desember 2013, melaporkan manfaat sirih yang lain, yakni sebagai pengusir semut api.   

Serangga ini sebenarnya bukan hama perusak tanaman. Semut api bahkan punya peran sebagai predator serangga lain. Namun, semut yang hidup berkoloni ini acap menyulitkan pada saat membangun sarang di sekitar perakaran tanaman koleksi. Gigitan semut api terasa panas, menimbulkan gatal-gatal, dan bengkak.

Para peneliti itu mengusir semut api yang bersarang di perakaran tanaman dengan menggunakan daun sirih. Cara itu ternyata efektif, karena semut api tidak menyukai bau atau aroma daun sirih. 

Cara paling efektif adalah menutup lubang-lubang sarang dengan remasan daun sirih yang ditutup tanah agar remasan daun sirih tidak cepat layu atau mengering. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home