Sirsak, Daun dan Akarnya Pun Berkhasiat Obat

SATUHARAPAN.COM – Buah sirsak, atau sirsat, sudah diketahui sejak lama mengandung vitamin C, kaya kandungan serat, dan nutrisi penting lainnya. Namun, pemanfaatannya baru sebatas pada buahnya. Seiring kemajuan zaman, orang mulai mengeksplorasi berbagai kandungan positif sirsak bagi kesehatan manusia, mulai dari buah, daun, biji, hingga pohonnya.

Sirsak, yang punya nama ilmiah Annona muricata L., bukanlah tanaman asli Indonesia. Tak mengherankan tumbuhan asli Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan ini di negeri ini dikenal dengan nama nangka belanda, nangka landa, durian belanda, atau bahkan nangka sebrang.  

Sirsak banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia karena didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke Nusantara pada abad ke-19. Nama sirsak dan variasinya itu berasal dari bahasa Belanda, zuurzak, yang berarti kantung asam.

Di Indonesia, sirsak memiliki banyak nama daerah. Orang Madura menyebutnya nangka buris atau nangkelan. Nama lainnya adalah srikaya jawa (Bali), boh lôna (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), jambu landa (di Lampung), nangko belando (Palembang).

Sirsak juga dikenal luas di berbagai negara. Orang Inggris menyebutnya soursop atau custard apple. Di berbagai belahan dunia lain, namanya pun bermacam-macam, seperti dapat dibaca di WorldAgroforestry.org.

Di Filipina, tumbuhan ini dikenal dengan nama atti, llabanos, guayabano. Di Prancis, sirsak mempunyai banyak nama, yakni  corossol, corosselier, corossolier, corossel, corossol épineux, sappadillo, cachiman épineux,cachimantier. Di Malaysia, ada yang menyebutnya durian makkah, durian benggala, ataupun durian belanda. Di Spanyol, sirsak juga punya banyak sebutan, yakni coraçao de Rainha, araticu-ponhé, anona espinhosa, catuche, curassol, graviola, guanábana, jaca do pará, pinha azeda, zapote agrio, jaca de pobre. Di Thailand, tumbuhan ini dikenal dengan nama riannam, thurian-khaek, atau thurian-thet. Warga Vietnam menyebutnya mang câù xiêm.

Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling baik ditanam di daerah yang cukup berair.

Walau banyak ditemui di negara-negara tropis termasuk Indonesia, bagian tanaman selain buah kurang dimanfaatkan karena pengetahuan tentang pemanfaatannya lebih banyak pada buah saja.

Daun sirsak ternyata mengandung banyak manfaat untuk bahan pengobatan herbal, dan untuk menjaga kondisi tubuh. Manfaatnya tersebut, seperti dapat dibaca di Wikipedia, ternyata tak lepas dari acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, dan muricapentocin yang dikandungnya. Kandungan senyawa itu banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, sebagai obat penyakit ataupun untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

National Tropical Botanical Garden, seperti dikutip hort.purdue.edu, mengungkapkan khasiat tanaman sirsak.  Biji dan daunnya, disebutkan punya khasiat sebagai pestisida. Buahnya yang matang, punya khasiat sebagai diuretik, obat-obatan yang bersifat memperlancar air kencing.

Sirsak juga diyakini berkhasiat meringankan penyakit hati dan bahkan kusta. Buahnya yang belum matang, yang ditumbuk, berkhasiat sebagai obat disentri.

Di Afrika, sirsak dimanfaatkan untuk mengobati anak-anak yang menderita demam. Rebusan tunas mudanya atau daunnya di wilayah Hindia Barat dimanfaatkan sebagai obat untuk masalah kandung empedu, batuk, radang selaput lendir hidung, diare, disentri, dan gangguan pencernaan, hingga memperlancar proses melahirkan.

Daunnya yang ditumbuk digunakan sebagai tapal untuk meringankan eksim dan penderitaan kulit lainnya, serta rematik. Orang juga memanfaatkan remasan daunnya untuk mengusir tikus.

Getah daun mudanya untuk mengolesi kulit yang melepuh. Kulit akar sebagai penangkal untuk keracunan.

Sirsak secara luas dipromosikan dalam upaya pengobatan alternatif untuk penyakit kanker. Namun, masih perlu pembuktian medis untuk keefektifannya.