Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 10:55 WIB | Sabtu, 09 Januari 2016

Tuna, Bernilai Gizi Tinggi tapi Populasi Menipis

Salah satu jenis tuna. (Foto: wasabi.org)

SATUHARAPAN.COM - Populasi tuna menipis. Laporan terakhir West Pacific and East Asian Seas (WPEA), seperti dinyatakan WWF (World Wide Funf for Nature) Indonesia dalam situs resminya pada 8 Desember 2015, menyebutkan terjadi penurunan yang mengkhawatirkan pada stok tuna mata besar dan cakalang di tingkat regional.

Masa depan perikanan tuna tersebut mendominasi Pertemuan Regional Komisi Perikanan Wilayah Pasifik Barat dan Tengah (Western and Central Pacific Fisheries Commission/WCPFC) yang berlangsung di Bali 3-8 Desember. Sebanyak 480 delegasi dari negara anggota WCPFC, termasuk Indonesia, merumuskan kesepakatan langkah pengelolaan perikanan tuna dari setiap negara anggota di wilayah Samudera Pasifik bagian tengah dan barat.

 Berdasar laporan dan pertemuan tersebut, WWF mengimbau Pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah perbaikan pengelolaan perikanan dari hulu ke hilir, agar komoditas perikanan tuna Indonesia dapat berkelanjutan.

Abdullah Habibi, Manajer Program Perbaikan Perikanan Tangkap dan Budidaya WWF Indonesia menyatakan, langkah-langkah perbaikan pengelolaan untuk  perikanan tuna itu meliputi penyusunan strategi pemanfaatan (harvest strategy), pengaturan pemanfaatannya (harvest control rule) di perairan kepulauan yang harus selaras dengan WCPFC, kepatuhan terhadap standar RFMO (regional fisheries management organization) terutama pada pemenuhan data yang akurat, dan penempatan observer onboard (penilik yang ikut di atas kapal, Red).”

Hal ini memang penting bila mengacu pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menyebutkan Indonesia merupakan negara dengan potensi tuna tertinggi di dunia. Pada 2014, total produksi tuna mencapai 613.575 ton per tahun dengan nilai sebesar Rp 6,3 triliun per tahun.

Bernilai Ekonomi Tinggi

Tuna, yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri atas beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan bernilai komersial tinggi ini, seperti dapat dibaca di Wikipedia, termasuk perenang andal. Kebanyakan bertubuh besar.

Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua, karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin daripada ikan lainnya.

Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru Atlantik (Thunnus thynnus), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam.

Tuna berasal dari bahasa Spanyol atún dan dari bahasa Latin thunnus. Spesies Thunnus thynnus adalah tuna paling panjang, 458 sentimeter, diikuti Thunnus orientalis (300 cm), Thunnus obsesus (250 cm), Gymnosarda unicolor (248 cm), Thunnus maccoyii (245 cm), Thunnus albacares (239 cm), Gasterochisma melampus (164 cm), Thunnus tonggol (145 cm), Thunnus alalunga (140 cm), Euthynnus alletteratus (122 cm),  Katsuwonus pelamis (108 cm), Thunnus atlanticus (108 cm), Allothunnus fallai (105 cm), Euthynnus affinis (100 cm), Auxis thazard thazard (65 cm), Auxis rochei rochei (50 cm), dan Auxis rochei eudorax (36.5 cm).

Wikipedia menyebutkan ada lebih dari 48 spesies tuna. Marga Thunnus sendiri memiliki sembilan spesies, Thunnus alalunga (albakora), Thunnus albacares (madidihang atau tuna jabrig), Thunnus atlanticus (tuna sirip hitam), Thunnus maccoyii (tuna sirip biru selatan), Thunnus obesus (tuna mata besar), Thunnus orientalis (tuna sirip biru Pasifik), Thunnus thynnus (tuna sirip biru Atlantik), Thunnus tonggol (tongkol abu-abu), Thunnus karasicus (tuna karasik).

Selain itu, masih ada beberapa anggota marga lain dari familia Scombridae yang juga digolongkan sebagai tuna, yakni Allothunnus fallai, Auxis rochei (tongkol lisong), Auxis tongolis, Auxis thazard (tongkol krai), Euthynnus affinis (tongkol como), Euthynnus alletteratus, Euthynnus lineatus, Gymnosarda unicolor, Katsuwonus pelamis (cakalang), Thunnus lineaus.

Tuna bernilai ekonomi tinggi karena kandungan gizinya yang sangat tinggi, baik karbohidrat, protein, asam amino, vitamin, lemak, maupun mineral.

Manfaat ikan tuna untuk kesehatan, seperti dikemukakan dalam manfaat.co.id, sebagai sumber protein, mencegah stroke, mencegah tekanan darah tinggi, menurunkan kadar trigliserida, baik untuk kesehatan jantung, mencegah obesitas, meningkatkan imunitas tubuh, sumber vitamin, dan bahkan mencegah kanker.

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home