Loading...
BUDAYA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:46 WIB | Kamis, 03 November 2016

Siswa Sekolah Selandia Baru Pecahkan Rekor Tarian Haka Terbesar

Siswa Sekolah Selandia Baru Pecahkan Rekor Tarian Haka Terbesar
Kepala sekolah Masterton Intermediate School, Russell Thompson (kaus hitam), bersama 7.000 murid menarikan Haka untuk dapat mengembalikan rekor tersebut ke negara asal Haka, Selandia Baru, dari tangan Prancis. (Foto-foto: Maarten Holl/Fairfax Nz)
Siswa Sekolah Selandia Baru Pecahkan Rekor Tarian Haka Terbesar
Sekitar 7.000 anak sekolah Selandia Baru menjejakkan kaki ke tanah dan meneriakkan seruan-seruan, sebagai bagian dalam upaya melakukan tarian Haka dengan peserta terbanyak pada Rabu (2/11), mencatatkan rekor dunia baru untuk tarian perang tradisi Maori tersebut.
Siswa Sekolah Selandia Baru Pecahkan Rekor Tarian Haka Terbesar
Tarian Haka menjadi tradisi pembuka yang ditarikan tim Selandia Baru sebelum laga melawan tim Inggris. (Foto: The Telegraph)

WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM -  Sekitar 7.000 anak sekolah Selandia Baru menjejakkan kaki ke tanah dan meneriakkan seruan-seruan, sebagai bagian dalam upaya melakukan tarian Haka dengan peserta terbanyak pada Rabu (2/11), mencatatkan rekor dunia baru untuk tarian perang tradisi Maori tersebut.

Anak-anak tersebut, seperti dilaporkan situs stuff.co.nz, menampilkan tarian perang Haka di Trust House Memorial Park di Masterton, di luar Wellington, dan diawasi secara ketat oleh penjaga setempat untuk acara Guinness World Records.

Rekor saat ini dipegang pada 2014, ketika 4.028 orang melakukan tarian Haka di lapangan klub ruby asal Prancis, CA Brive Correze Limousin, yang diorganisasi perusahaan kendaraan mewah tersebut.

Meski angka pada Rabu sekitar 7.000 orang itu masih belum secara resmi dikonfirmasi, perwakilan lembaga peradilan dan perdamaian setempat, Peter Debney, sangat yakin siswa-siswa tersebut telah mencapai tujuan mereka.

“Tentu saja dari pengamatan saya, mereka telah berhasil mencapainya,” katanya kepada AFP.

Kepala sekolah Masterton Intermediate School, Russell Thompson, yang menghabiskan waktu hampir satu tahun untuk dapat menyelenggarakan acara tersebut, mengatakan bahwa menjadi sebuah kebanggaan nasional untuk dapat menggembalikan rekor tersebut ke negara asal Haka.

Haka awalnya adalah tantangan di medan perang, namun sekarang telah biasa dilakukan di dalam acara pernikahan, pemakaman, serta acara olahraga.(AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home