Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 18:58 WIB | Senin, 02 Desember 2013

Sosial Media Jadi Sarana Kampanye Parpol Jelang Pemilu 2014

Sosial Media Jadi Sarana Kampanye Parpol Jelang Pemilu 2014
Mengintip strategi partai politik menjelang pemilu 2014. Sosial media menjadi salah satu strategi kampanye bagi partai politik seperti yang disampaikan Katapedia dalam hasil survei selama 30 hari. (Foto-foto : Dedy Istanto).
Sosial Media Jadi Sarana Kampanye Parpol Jelang Pemilu 2014
Deddy Rahman (CEO Katapedia Indonesia) saat memaparkan hasil survei dari delapan partai politik yang dipilih selama 30 hari terhitung dari tanggal 1 November sampai dengan 1 Desember 2013.
Sosial Media Jadi Sarana Kampanye Parpol Jelang Pemilu 2014
Pemaparan hasil survei dari delapan partai yang menggunakan sosial media sebagai salah satu strategi kekuatan dalam berkampanye.
Sosial Media Jadi Sarana Kampanye Parpol Jelang Pemilu 2014
Suasana saat pemaparan tentang hasil surveyipartai politik dalam menggunakan kekuatan sosial media menjelang pemilu 2014.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dalam pemakaian sosial media untuk meningkatkan popularitas menjelang pemilihan umum (pemilu) 2014, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mendapatkan posisi pertama dibanding partai lain. Kuncinya, karena pesona Prabowo dan menggunakan Joko Widodo (Jokowi) sebagai sasaran tembak. Hal ini disampaikan Deddy Rahman (CEO PT Katapedia Indonesia) dalam jumpa pers yang digelar di jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/12).

Dari delapan partai politik yang diikutsertakan dalam pertarungan survei penggunaan sosial media, di antaranya, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Demokrat. Namun secara umum, delapan partai yang bertarung di sosial media mempunyai popularitas berimbang.

Sosial media menjadi salah satu sarana partai-partai politik di Indonesia dalam berkampanye. Hal ini terbukti betapa penggunaan media seperti twitter dan facebook menjadi strategi menjelang pemilu 2014. Selama 30 hari Katapedia telah mensurvei partai-partai politik untuk melihat strategi apa saja yang digunakan setiap partai politik dalam menggunakan teknologi sosial media.

Dari delapan partai yang bertarung, dapat disimpulkan secara popularitas setiap partai masih berimbang, dengan masih menggunakan buzzer (sebutan bagi para partisipan partai) masih mendominasi sehingga belum memiliki pengaruh yang kuat di sosial media. Selain itu, penggunaan konten atau isu yang baik, belum banyak digunakan oleh partai politik. Tidak seperti apa yang telah dilakukan oleh salah satu calon presiden (Capres) hasil konvensi partai dari Partai Demokrat yaitu Gita Wirjawan yang memanfaatkan sosial media untuk mendongkrak popularitasnya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home