Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 08:06 WIB | Senin, 10 Januari 2022

Taliban Menahan Seorang Profesor Yang Kritik Mereka

Seorang anggota Taliban berjaga di depan puing-puing tempat persembunyian tersangka ISIS menyusul operasi melawan ISIS-K, cabang lokal kelompok itu, yang dimulai pada malam sebelumnya, di Kandahar pada 15 November 2021. (Foto: dok. AFP)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Taliban menangkap seorang profesor universitas yang populer dan kritikus blak-blakan terhadap pemerintah Afghanistan, kata juru bicara kelompok itu, hari Minggu (9/1).

Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah tweet bahwa profesor Faizuallah Jalal ditahan oleh badan intelijen Taliban. Kelompok itu menuduh profesor mengeluarkan "pernyataan tidak masuk akal di media sosial, yang memprovokasi orang-orang melawan pemerintah dan mempermainkan martabat orang."

Taliban menguasai Afghanistan sejak Agustus lalu menjelang keberangkatan pasukan Amerika Serikat pada 31 Agustus yang kacau balau setelah hampir 20 tahun perang. Gerilyawan militan yang berubah menjadi penguasa sebelumnya memegang kekuasaan pada periode 1996-2001.

Dalam sebuah tweet Minggu pagi, putri Jalal, Hasina Jalal, memohon pembebasan ayahnya. “Saat saya mengkonfirmasi berita yang meresahkan itu. Saya meminta pembebasan segera ayah saya, Profesor Faizallah Jalal,” dia tweeted

Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan yang sangat besar, dengan PBB memperingatkan bahwa 90 persen dari 38 juta penduduk negara itu sangat membutuhkan. Penangkapan seorang aktivis hak asasi terkemuka dipastikan akan mempersulit upaya bantuan kemanusiaan.

Hal ini juga memperkuat kekhawatiran bahwa Taliban memberlakukan aturan keras dan represif yang sama sebagai pewaris kekuasaan terakhir sebelum mereka digulingkan oleh koalisi pimpinan AS karena menyembunyikan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden.

TOLO TV, stasiun televisiterbesar Afghanistan di mana Faizallah Jalal sering menjadi komentator, men-tweet bahwa Jalal ditangkap, “dilaporkan karena membuat tuduhan terhadap departemen pemerintah, kata sumber keamanan.”

Tidak ada tanggapan resmi dari pemerintah atas pertanyaan tentang penangkapan Jalal. Jalal adalah suami dari salah satu calon presiden perempuan pertama di negara itu, Masooda Jalal, yang melawan mantan Presiden Hamid Karzai pada tahun 2004. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home