Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:04 WIB | Jumat, 21 Agustus 2015

Taman Nasional Gunung Merbabu Terbakar

ilustrasi Kebakaran hutan Merbabu Api masih menyala membakar hutan di Kawasan Gunung Merbabu terlihat dari Sengi, Dukun, Magelang, Jateng, Rabu (28/9/2013). (Foto: Antaranews/ Wahyu Putro A)

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM – Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merbabu di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terbakar pada Kamis (20/8) malam.

"Kebakaran sebenarnya telah terjadi sejak Rabu (19/8) petang sekitar pukul 17.00 WIB, namun sampai Kamis (20/8) malam belum berhasil dipadamkan," kata Koordinator Perlindungan Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu Kurnia Adi Wirawan ketika dihubungi dari Magelang, Kamis (20/8).

Ia menuturkan titik api pertama diketahui di blok Bentrokan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Ia menuturkan, karena kebakaran terjadi pada ketinggian 1.700 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut, petugas bersama masyarakat baru bisa naik untuk upaya pemadaman pada Kamis (20/8) pagi.

"Upaya pemadaman tidak bisa maksimal, karena angin di atas terlalu kencang dan vegetasi di atas sudah kering sehingga api cepat menyebar," katanya.

Ia menuturkan, api yang membakar vegetasi semak dan rumput tersebut, telah menjalar ke barat dan ke timur.

"Kebakaran itu di bagian atas membakar semak dan rumput. Untuk tanaman kayu-kayuan aman," katanya.

Ia mengatakan, untuk menghemat energi, petugas dan masyarakat yang memadamkan api sementara turun, dan Jumat (21/8) pagi akan naik lagi dengan kekuatan yang lebih besar, agar api bisa dipadamkan secara tuntas.

Ia menuturkan, pada Kamis (20/8) diterjunkan sekitar 40 orang, baik dari petugas maupun masyarakat, namun pada Jumat (21/8) pagi kekuatan akan ditambah.

Ia menjelaskan, pada Jumat (21/8) pagi,  akan dikerahkan masyarakat bukan hanya dari Sawangan Magelang, tetapi dari timur diterjunkan warga dari Selo, Kabupaten Boyolali dan dari utara, warga Getasan, Kabupaten Semarang.

Ia mengatakan, karena kebakaran di atas ketinggian, pemadaman hanya bisa dilakukan dengan cara manual, yakni "gepyokan".

Ia mengatakan luas areal yang terbakar belum bisa diketahui karena kebakaran masih berlangsung. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home