Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:19 WIB | Jumat, 13 Mei 2016

Teknologi Energi Matahari Lebih Dikembangkan di Indonesia

Ilustrasi energi surya . (Foto: lipi.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengharapkan agar ke depan teknologi energi matahari sebagai alternatif energi terbarukan lebih dikembangkan lagi di Indonesia.

Berdasarkan data dari situs esdm.go.id, potensi pemanfaatan energi matahari di Indonesia diperkirakan mencapai 4,8 KW/m2/hari atau setara dengan 112.000 GWp.

“Angka ini bisa jadi lebih besar lagi bila kita melihat potensi pengembangan di wilayah Indonesia timur,” kata Bambang Subiyanto, Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI pada acara Focus Group Discussion (FGD) Renewable Energy And Applications of Energy Management System yang digelar di Ruang Seminar PDII LIPI Jakarta, Selasa (10/5), seperti yang dikutip dari lipi.go.id.

Menurutnya, potensi ini akan tergarap optimal bila salah satu penelitian energi di Indonesia bisa diarahkan ke energi matahari. “Teknologi yang ada saat ini masih tergolong mahal untuk diterapkan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan penelitian teknologi baru yang lebih efisien dan murah,” kata Bambang.

Bambang berharap, penelitian teknologi baru energi matahari mendapat dukungan dari berbagai kalangan dengan saling menjalin komunikasi efektif, baik antara pemerintah, lembaga penelitian, industri, dan pihak lainnya. “Kalau sinergi terjalin, maka siklus pengembangan teknologi matahari akan menunjukkan arah positif dan suatu saat energi ini akan semakin ekonomis untuk diterapkan di Indonesia,” katanya.

Sebagai informasi, pengembangan energi terbarukan di Indonesia saat ini masih menjadi isu utama. Hal ini ditandai dengan berbagai kebijakan yang mendukung pengembangan berbagai energi baru dan terbarukan sebagai mana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014, mengenai Kebijakan Energi Nasional yang disusun berlandaskan Kemandirian Energi dan Ketahanan Energi bagi Bangsa.

Ketersediaan energi di negeri ini, masih didominasi oleh pemakaian energi fosil yang hingga saat ini memberikan peran lebih dari 70 persen, dari ketersediaan energi nasional. Sementara, Indonesia menargetkan peningkatan pasokan energi terbarukan dari target 23 persen pada tahun 2025 menjadi 31 persen pada tahun 2050. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home