Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 19:13 WIB | Kamis, 12 Mei 2016

Ceu Popong Tolak Pembangunan Perpustakaan Parlemen

Pertemuan bicara buku dengan tema "Masa depan Perpustakaan Khusus Indonesia Studi Kasus Perpustakaan Parlemen Dalam Konteks Integrasi Pustakawan Menuju Masyarakat Informasi Dalam Perspektif Sosial-Budaya” di perpus MPR hari Kamis (12/5) (Foto: Kaviel Alawy)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - “Perpustakaan khusus itu perlu, asalkan bisa dijamin keefektifannya” kata Ceu Popong pada acara pertemuan bicara buku bersama wakil rakyat hari Kamis (12/5) di ruang presentasi perpustakaan MPR RI.

Ungkapan anggota DPR bernama lengkap Hj. Popong Otje Djundjunan disampaikan pada diskusi bertema “Masa Depan Perpustakaan Khusus Indonesia Studi Kasus Perpustakaan Parlemen dalam Konteks Integrasi Pustakawan Menuju Masyarakat Informasi Dalam Perspektif Sosial-Budaya”. Ini  sosialisasi MPR tentang pembangunan perpustakaan parlemen.

“Bukan tidak setuju, tapi apa iya efektif membangun perpustakaan yang megah padahal minta baca tidak ada,” ia menambahkan “Bukankah lebih baik meningkatkan mutu perpustakaan yang sudah ada.”

Kepala Perpustakaan Nasional, Ibu Sri Sularsih, juga mengatakan bahwa menurut survei yang dilakukan oleh UNESCO, setiap 1.000 penduduk Indonesia hanya ada 1 orang saja yang membaca buku, ini menguatkan bahwa minat baca orang Indonesia sangat rendah sekali.

Menurut Ceu Popong, minat baca yang rendah disebabkan oleh kesalahan dalam sistem pendidikan di Indonesia yang memaksa anak harus bisa calistung sebelum waktunya. “Jadi, anak akan trauma jika membaca buku,” kata Ceu Popong.

Bagaimanapun pembangunan perpustakaan parlemen memang menimbulkan pro dan kontra. (kav)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home