Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 20:47 WIB | Senin, 01 Januari 2024

Terjadi Serangkaian Gempa Bumi, Jepang Peringatkan Ancaman Tsunami

Rekahan tanah terlihat di Wajima, Perfektur Ishikawa, Jepang pada hari Senin (1/1) akibat gempa bumi yang melanda wilayah itu. (Foto: Kyodo News)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dan memerintahkan evakuasi menyusul serangkaian gempa bumi pada hari Senin (1/1) yang memicu kebakaran dan menjebak orang-orang di bawah reruntuhan di pantai barat pulau utamanya.

Badan Meterologi Jepang melaporkan lebih dari selusin gempa di lepas pantai Ishikawa dan prefektur sekitarnya tak lama setelah jam 4 sore, salah satunya berkekuatan awal 7,6.

Badan tersebut mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa dan peringatan atau nasihat tsunami tingkat rendah untuk seluruh pantai barat pulau Honshu, serta pulau-pulau utamanya paling utara, Hokkaido.

Lembaga penyiaran publik Jepang NHK TV memperingatkan aliran air yang deras bisa mencapai ketinggian lima meter (16,5 kaki) dan mendesak orang-orang untuk mengungsi ke dataran tinggi atau puncak gedung terdekat secepat mungkin.

NHK mengatakan gelombang tsunami bisa saja kembali terjadi, dan peringatan terus diberikan beberapa jam setelah peringatan awal. Beberapa gempa susulan juga mengguncang wilayah tersebut.

Juru bicara pemerintah, Yoshimasa Hayashi, mengatakan sangat penting bagi masyarakat di wilayah pesisir untuk menghindari tsunami yang akan datang. “Setiap menit berarti. Mohon segera dievakuasi ke tempat yang aman,” katanya.

Tsunami setinggi sekitar tiga meter (sekitar 10 kaki) diperkirakan akan melanda Niigata dan prefektur lain di pantai barat Jepang, dan gelombang tersebut dipastikan telah mencapai sebagian garis pantai.

Setidaknya enam rumah rusak akibat gempa, dan banyak orang terjebak di dalamnya. Kebakaran terjadi di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, dan listrik padam di lebih dari 30.000 rumah tangga, kata Hayashi.

Dia mengatakan belum ada laporan mengenai kematian atau cedera yang dikonfirmasi, dan situasinya masih belum jelas. Militer Jepang mengambil bagian dalam upaya penyelamatan, katanya.

Tayangan media Jepang menunjukkan orang-orang berlarian di jalan-jalan, dan asap merah keluar dari api di lingkungan perumahan. Foto-foto menunjukkan kerumunan orang, termasuk seorang wanita dengan bayi di punggungnya, berdiri di dekat retakan besar yang merobek trotoar.

Kereta peluru di daerah tersebut dihentikan. Beberapa bagian jalan raya juga ditutup, dan pipa air pecah, menurut NHK. Beberapa layanan telepon seluler di wilayah tersebut tidak berfungsi.

Badan Meteorologi mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional bahwa lebih banyak gempa besar dapat terjadi di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan, terutama dalam dua atau tiga hari ke depan.

Lebih dari selusin gempa kuat telah terdeteksi di wilayah tersebut, dengan risiko memicu tanah longsor dan rumah-rumah runtuh, menurut badan tersebut.

Takashi Wakabayashi, seorang pekerja di sebuah toko serba ada di Prefektur Ishikawa, mengatakan beberapa barang terjatuh dari rak, namun masalah terbesarnya adalah banyaknya orang yang datang untuk membeli air kemasan, bola nasi, dan roti. “Kami memiliki pelanggan tiga kali lipat dari biasanya,” katanya.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk sebagian wilayah Korea Utara dan Rusia. Pejabat Rusia mengeluarkan peringatan tsunami untuk Pulau Sakhalin, memperingatkan bahwa wilayah di pantai barat pulau itu bisa terkena dampak gelombang tersebut.

Di dekat Korea Selatan, badan cuaca mendesak penduduk di beberapa kota pesisir timur untuk mewaspadai kemungkinan perubahan permukaan laut. Gelombang tsunami yang melanda nantinya bisa lebih besar dari gelombang awal.

Pemerintah Jepang telah mendirikan pusat darurat khusus untuk mengumpulkan informasi mengenai gempa dan tsunami dan menyampaikannya dengan cepat kepada penduduk untuk menjamin keselamatan, kata Perdana Menteri Fumio Kishida kepada wartawan.

Dia menegaskan kembali peringatan untuk segera melakukan evakuasi di daerah yang terkena dampak.

Jepang adalah negara yang sangat rawan gempa. Pada bulan Maret 2011, gempa besar dan tsunami menyebabkan kehancuran di pembangkit listrik tenaga nuklir. Juru bicara pemerintah Hayashi mengatakan kepada wartawan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir di daerah yang terkena dampak tidak melaporkan adanya penyimpangan pada hari Senin. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home