Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 07:55 WIB | Rabu, 30 Oktober 2013

Terowongan Impian Sultan Turki 150 Tahun Lalu Diwujudkan

Pembangunan Terowongan Marmaray, Turki. (Foto:alarabiya.net)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan meresmikan terowongan rel kereta Marmaray yang menghubungkan kota Eropa dan kota bersejarah Istanbul, Turki, pada Selasa (29/10) waktu setempat.

"Nenek moyang kita merencanakan [projek terowongan]. Sekarang kita yang mewujudkannya," kata Recep Tayyip Erdogan saat berada di terowongan itu, seperti disampaikan laman Middle East.

Projek terowongan ini pertama kali dibayangkan oleh Sultan Kekaisaran Ottoman - Turki, Abdülmecid, pada tahun 1860. Ia membuat sketsa gambar terowongan bawah air untuk menghubungkan kerajaannya yang luas ke Eropa, namun impian itu terhenti karena dia kekurangan dana dan teknologi untuk menindaklanjuti idenya tersebut.

Kemudian Erdogan yang pernah menjabat sebagai walikota Istanbul ini, mulai mencanangkan pembangunan terowongan 76,3 km tersebut sejak tahun 2004. Pembangunan terowongan yang telah berjalan sekitar 1,4 kilometer (0,8 mil) di bawah Selat Bosphorus ini sempat mengalami penundaan, setelah ditemukan sejumlah arkeologi besar di negara itu. Sekitar 40.000 benda yang digali dari situs, terutama sekitar 30 kapal Bizantium yang karam.

Terowongan Marmaray dibangun lebih dari 50 meter (165 kaki) di bawah dasar laut dan dibuat dengan tabung tahan gempa serta tahan aktivitas gelombang seismik.Transportasi adalah masalah utama di Istanbul, yang memiliki populasi lebih dari 15 juta dan setiap hari dua juta menyeberangi Bosphorus melalui dua jembatan yang biasanya macet.

Adanya kereta api di bawah air ini diharapkan dapat meringankan 20 persen beban lalu lintas padat di Istanbul. "Sementara menciptakan transportasi antara titik timur dan barat kota, saya percaya itu akan menenangkan masalah ... dengan kapasitas penumpang 150.000 per jam," kata walikota Kadir Topbas Istanbul.

"Ini adalah proyek penting bahwa kota dibutuhkan ... itu akan mengurangi gas rumah kaca," tambah Kahraman menambahkan.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home