Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 21:10 WIB | Selasa, 18 Februari 2014

The Nature Conservancy Ajak Semua Pihak Terlibat Konservasi Alam Indonesia

Country Director TNC Program Indonesia Rizal Algamar dan Ketua Dewan Penasihat TNC Indonesia H.S. Dillon. (Foto: Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pertumbuhan populasi, peningkatan perputaran roda perekonomian, perubahan iklim, hingga polusi menyebabkan situasi laut dan hutan Indonesia rentan dan terancam keberadaannya. Padahal Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat beragam dari aneka terumbu karang hingga keunikan ekosistem hutan tropis. Karena itu dibutuhkan upaya konservasi untuk melindungi dan melestarikan kehidupan alam Indonesia. Hal ini disampaikan The Nature Conservancy (TNC) dalam siaran pers di Jakarta pada Selasa (18/2).

TNC hadir di Indonesia lebih dari dua dekade lalu. Organisasi ini telah menyumbangkan segala daya upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. Baik dengan bermitra dengan Pemerintah Pusat maupun daerah, serta aktif melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program-programnya.

TNC sebagai organisasi lingkungan mengutamakan pendekatan ilmiah dalam memajukan konservasi di Indonesia. TNC pada 2013 lalu merilis beberapa kajian yang dilakukan bersama para mitranya. Di antaranya survei perilaku orang utan di beberapa kawasan Kalimantan yang telah berubah perilaku dari arboreal, di atas pohon, menjadi terestrial, berjalan di atas tanah. Selain itu juga mensurvei cetacean di Laut Sawu Nusa Tenggara Timur yang merupakan habitat dan tempat bermigrasi beragam jenis satwa langka seperti paus biru dan paus bungkuk.

Country Director TNC Program Indonesia Rizal Algamar menjelaskan bahwa TNC mengedepankan kajian ilmiah dalam setiap inisiatifnya. Bersama lembaga-lembaga pemerintahan dan mitra, kami aktif melakukan survei untuk menemukan fakta-fakta saintifik terkini yang terkait dengan isu-isu yang kami anggap penting untuk dikedepankan.

"Sebagai organisasi global yang tersebar di lebih 35 negara, kami juga memiliki banyak studi kasus yang dapat diadaptasi sesuai dengan kondisi Indonesia," kata Rizal Algamar.

Selain pendekatan ilmiah, pembinaan hubungan yang solid dengan Pemerintah Pusat dan daerah serta masyarakat setempat juga menjadi fokus TNC dalam program-programnya.

“Selama lebih dari 20 tahun, rekomendasi dan bantuan teknis yang kami berikan telah mendapat apresiasi, baik oleh Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat. Sebaliknya, kami juga sangat mengapresiasi setiap langkah Pemerintah Pusat dan daerah yang mendukung kelestarian lingkungan,” kata Rizal Algamar.

Saat ini TNC tengah bekerja menggalakkan semangat konservasi di lima daerah. Yaitu Berau, Sumbawa, Laut Sawu, Wakatobi, dan Raja Ampat.

H.S. Dillon menerangkan bahwa konsep konservasi yang dikembangkan TNC juga selalu melibatkan peran aktif masyarakat, baik dalam pengelolaan maupun pemanfaatannya.

“Mayoritas masyarakat Indonesia menggantungkan kehidupannya dengan memanfaatkan sumber daya alam. Karenanya saya mendorong model konservasi dengan melibatkan masyarakat yang dikembangkan TNC dapat direplikasi di kawasan-kawasan lain yang membutuhkan pengelolaan alam secara efektif, efisien, dan berkelanjutan,” kata Ketua Dewan Penasihat TNC Indonesia H.S. Dillon.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini dukungan terhadap upaya-upaya TNC dalam memajukan konservasi di Indonesia semakin meningkat.

"Saya bangga dengan pencapaian ini dan berharap Pemerintah Pusat dan daerah, begitu juga dengan masyarakat luas, semakin terbuka dalam upaya-upaya konservasi demi kelestarian alam bumi pertiwi,” kata H.S. Dillon. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home