Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 17:25 WIB | Senin, 20 April 2015

Tiket KA Bandara Dibanderol Rp 100.000

Sejumlah pengendara melintas di dekat bantaran rel kereta api yang akan dipasang di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pembangunan stasiun kereta api Bandara Soekarno-Hatta, nantinya akan mengintegrasikan setiap terminal. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - “Tiket Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta ditaksir dibanderol harga sekitar Rp 100.000 per tiket,” kata Direktur Utama Railink Heru Kuswanto.

"Untuk tiket sekitar Rp 100.000, dari stasiun mana saja," kata Heru usai penandatanganan kerja sama perjanjian kredit dengan empat bank di Jakarta, Senin (20/4).

Heru menjelaskan tarif tersebut tidak berlaku progresif, artinya tarifnya tetap dari stasiun manapun.

Dia mengatakan, pertimbangan penetapan tarif tersebut sama halnya di Bandara Kualanamu yang tarifnya Rp 100.000.

“Nanti kita terapkan juga sistem  “ticketing” dan link perbankan, ada , ”vending machine” ada pembelian langsung,” katanya.

Dia mengatakan, rangkaian kereta terdiri dari enam kereta yang bisa memuat 272 penumpang.

Kereta tersebut, juga diperkirakan hanya membutuhkan waktu tempuh 50-60 menit dari Manggarai sampai Bandara Soekarno-Hatta.

Heru mengatakan, nantinya KA Bandara tersebut akan terintegrasi dengan halte Transjakarta dan "Mass Rapid Transit" (MRT).

"Jam beroperasinya mengikuti penerbangan, jika jam penerbangannya jam 05.00 WIB, kita sudah beroperasi jam 04.00 WIB," katanya.

Dia menyebutkan, nantinya akan ada 124 perjalanan kereta dalam sehari, dan kereta tersebut tidak diperuntukkan untuk penumpang berdiri.

Untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana KA Bandara Soekarno-Hatta, PT Kereta Api Indonesia pada Senin (20/1) meraih perjanjian kredit dengan bank sindikasi terdiri dari empat bank, di antaranya Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia dan Bank Mandiri senilai Rp1,4 triliun atau 84 persen dari total biaya proyek pembangunan prasarana.

Perjanjian kredit, juga diraih oleh PT Railink dengan empat bank yang sama senilai Rp 612 miliar atau 85 persen dari total biaya pengadan sarana KA Bandara Soetta.

Pembangunan jalur KA Bandara-Soetta tersebut, dilakukan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2011, Tentang Penugasan kepada PT KAI (Persero) untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana KA Bandara Soetta dan Jalur Lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang- Bekasi.

Tujuan pembangunan jalur bandara tersebut untuk meningkatkan pelayanan moda transportasi KA, khususnya untuk melayani angkutan penumpang dari Jakarta ke Bandara Soetta, melalui Kota Tangerang yang akan dioperasikan PT Railink, perusahaan patungan antara PT KAI dan PT AP II.

KA Bandara Soetta akan beroperasi dari Stasiun Bandara Soetta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri dan Batu Ceper sebagai setasiun pemberhentian.

Total jarak yang dilintasi adalah sepanjang 36,3 kilometer, yang terdiri dari 24,2 jalur yang sudah ada (existing) dan 12,1 kilometer jalur baru.

Pembangunan jalur baru tersebut,  dilakukan berdasarkan studi kelayakan finansial dan teknis sejak Februari 2013 lalu, yang dilakukan oleh Lembaga Afiliasi Penelitian Industri (LAPI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Untuk mendukung operasional KA Bandara tersebut, KAI akan merombak Stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun keberangkatan KA Bandara dengan membangun "underpass" sebagai "passenger crossing" (jalur penyeberangan penumpang).

Nantinya, penumpang KA Bandara akan diarahkan untuk menuju peron khusus penumpang KA Bandara.

Selain itu, KAI juga akan membangun Stasiun Sudirman Baru sebagai stasiun khusus KA Bandara (city air terminal) yang hanya melayani penumpang dan menuju bandara.

PT Railink menargetkan KA Bandara Soetta sudah dapat dioperasikan pada 2016 mendatang. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home