Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 15:27 WIB | Senin, 11 Juli 2016

TNI Terjunkan Intelijen Pantau Sandera di Filipina

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Mabes TNI Cilangkap. (Foto: Dok satuharapan.com/Puspen TNI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya melakukan operasi intelijen untuk memantau keadaan Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina selatan.

“Saya lakukan operasi intelijen, tujuannya untuk mempersiapkan segala kemungkinan. Begitu kita diizinkan Filipina, kita masuk. Apapun kita lakukan dan siap,” kata Gatot seperti dikutip dari Antara, di Jakarta Senin (11/7).

Sebelumnya pada hari Minggu (10/7) telah terjadi penculikan kepada tiga dari tujuh anak buah kapal ikan asal Malaysia di perairan Lahad Datu Negeri Sabah, Malaysia.

Menurut keterangan majikan kapal, Chia Tong Len, para penculik memilih target warga yang akan disandera.

Tiga nama WNI yang diculik yaitu Lorence Koten (34) selaku juragan kapal, Teodorus Kopong (42) dan Emanuel (40).

Panglima TNI menjelaskan para ABK yang memiliki paspor asal Indonesia dipilih menjadi sandera oleh para penculik yang diduga merupakan anggota gerakan separatis Abu Sayyaf.

“Suasana yang sangat saya sesalkan adalah mereka memilih, di dalam kapal nelayan itu ada tujuh. Dicek semuanya yang punya paspor Indonesia, ini yang diculik,” jelas Jenderal berbintang empat itu.

Gatot mengatakan TNI akan melakukan upaya apapun untuk membebaskan WNI yang disandera.

“Sampai masuk ke sana pun akan saya lakukan apabila sudah ada izin. Karena ini sudah sangat keterlaluan,” kata dia.

Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih menunggu izin dari pemerintah Filipina untuk masuk ke perairan Filipina guna melakukan operasi pembebasan.

Selain itu, TNI juga menawarkan opsi pengawalan kepada kapal-kapal yang membawa produk komoditas baik dari RI maupun dari Filipina guna mencegah penyanderaan kembali terjadi.

“Atau kita patroli bersama. Yang penting TNI bisa naik di kapal untuk masuk ke sana, untuk mengawal. Kita sudah menawarkan semuanya, tapi kan keputusannya di Filipina,” kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home