Loading...
INDONESIA
Penulis: Bob H. Simbolon 15:16 WIB | Senin, 11 Juli 2016

Menlu Ingatkan Malaysia dan Filipina Serius Bebaskan 3 WNI

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P Marsudi (Foto; Bob H Simbolon)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P Marsudi, mengatakan pemerintah Indonesia telah meminta pemerintah Malaysia dan Filipina agar serius dalam melakukan pembebasan terhadap tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok bersenjata api.

"Saya telah melakukan komunikasi terhadap kementerian Luar Negeri Malaysia dan Filipina dalam memperhatikan kasus penyanderaan warga negara Indonesia," kata dia saat konperensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta pada hari Senin (11/7).

Dia menjelaskan, kelompok perompak tersebut melakukan penangkapan sebuah kapal pukat penangkap ikan dengan nomor LLD113/5/F asal Malaysia di perairan Malaysia tepatnya di perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah Negara Bagian Malaysia pada tanggal 9 Juli 2016 pukul 23.30 waktu setempat.

"Kejadian tersebut dilaporkan kepada kepolisian Lahad Datu pada tanggal 10 Juli 2016, sehari setelah dilakukan penangkapan," kata dia.

Dia mengatakan kelompok perompak tersebut menggunakan senjata api aktif dan speed boat melakukan aksi perompakan terhadap kapal ikan Malaysia.

"Saat itu ada tujuh ABK berada di kapal ikan, ada sebanyak tiga orang yang ditangkap dan empat orang dibebaskan," kata dia.

Dia juga mengatakan ABK yang diculik merupakan warga negara Indonesia yang memiliki izin kerja di Malaysia.

"Penculik saat ini membawa tiga WNI yang disandera ke arah Paditawi Filipina Selatan," kata dia.

Dia menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan empat perwakilan RI, yaitu KBRI Kuala Lumpur, Konsulat di Tawau, KBRI Manila dan Konsulat di Davao, untuk memantau lebih jauh perkembangan kasus tersebut.

Selain itu, Konsulat RI di Tawau juga telah mengirimkan staf teknis ke Kepolisian Lahat Datu untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dan pemilik kapal. 

"Pada pagi ini, saya juga telah melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina dan Menlu Malaysia untuk meminta kembali perhatian kepada kasus baru (penyanderaan ABK) ini," kata dia. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home