Loading...
BUDAYA
Penulis: Ignatius Dwiana 08:08 WIB | Jumat, 22 November 2013

Tour Perdana Brink Man Ship di Indonesia

Tour Perdana Brink Man Ship di Indonesia
Band Urban Electro Jazz asal Swiss, Brink Man Ship. (Foto: brinkmanship.ch)
Tour Perdana Brink Man Ship di Indonesia
Brink Man Ship berfoto free style setelah wawancara. (Foto: Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah band musik jazz asal Swiss, Brink Man Ship, manggung di sejumlah kota di Indonesia pada 12-21 November. Di antaranya di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Tembagapura, dan Papua.

Band yang mengusung jenis urban electronic jazz ini pernah tampil di pelbagai pertunjukan festival jazz internasional di Montreal Kanada, Oslo Norwegia, Praha Ceko, dan Jazz d’Or in Strasbourg Perancis. Band yang berdiri 14 tahun lalu ini telah menghasilkan enam album dan berkolaborasi dengan beberapa musisi internasional ternama seperti Nils Petter Molvaer, Nya, dan Joy Frempong. Brink Man Ship menjadi tokoh penting di panggung jazz Eropa.

Band ini beranggotakan empat orang. Mereka adalah Jan Galega Brönnimann pada bass klarinet, René Reimann pada gitar, Emanuel Schnyder pada bass, dan Christoph Staudenmann pada drum. Dalam tour ke Indonesia turut pula Allan Andrey sebagai mixer.

Kepada satuharapan.com (21/11),  Christoph Staudenmann memberi tahu ini adalah tour perdana band mereka di Indonesia.

“Ini merupakan tour pertama kami dan kesempatan baik untuk bertemu dengan orang lain dari negara lain sekaligus membawakan musik kami.” Kata Christoph Staudenmann.

Karakter Musik Brink Man Ship

Brink Man Ship tampil dengan jenis  musik yang disebut urban electronic jazz. Walaupun secara pribadi di antara personil Brink Man Ship suka mendengarkan musisi tertentu, tetapi Brink Man Ship tetap membawakan satu musik yang berbeda. Satu keindahan elektronis music jazz.

“Saya pikir keindahan suara elektronik dan campuran instrumen terus konvensional. Kadang-kadang kita memainkan melodi dalam musik kami. Di sisi lain kami memainkan sesuatu yang berisik dalam bermusik.” Kata Jan Galega Brönnimann.

Sementara Emanuel Schnyder mengatakan, “Kami tidak mau musik kami terdengar seperti musisi lainnya.”

Hasilnya adalah suara postmodern  urban jazz yang penuh kontras, melodi halus, dan berlapis-lapis beat. Improvisasi menjadi sangat penting setiap kali mereka bermusik.

Personel Brink Man Ship mengaku mengungkapkan perasaan dan isi hatinya dengan bermusik dan membagikan ini kepada audiens untuk turut menikmatinya bersama mereka.

“Musik itu mengungkapkan sesuatu yang tidak bisa kamu hanya gambarkan dengan kata-kata. Anda dapat mencobanya dan kami tahu banyak  itu tetapi musik bukan hal yang serupa itu,” kata Emanuel Schnyder.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home