Turnamen Bulutangkis Tingkat Pelajar dan Mahasiswa Resmi Dibuka

Tunamen bulutangkis FOBC 2013 yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), 18-24 November 2013 resmi dibuka hari ini di Balairung UI, Depok, Senin (18/11) (Foto-foto : Dedy Istanto).

Pemukulan gong tanda FOBC 2013 resmi dibuka oleh sejumlah perwakilan dari perwakilan Dekan UI, PBSI dan sejumlah tamu undangan.

Christian Hadinata (ketiga dari kiri) saat tiba dalam acara pembukaan FOBC 2013 di Balairung Universitas Indonesia, Depok.

Peserta U9 yang merupakan peserta termuda mengikuti turnamen FOBC 2013 di antara peserta usia mulai dari tingkat SMP sampai dengan mahasiswa.

Pementasan tari Saman dari Aceh turut memeriahkan dalam acara pembukaan FOBC 2013.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Fisip UI Badminton Championship (FOBC) 2013 yang ke-5 hari ini resmi diselenggarakan di Balairung, Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (18/11). Dihadiri oleh perwakilan dari Dekan Universitas Indonesia, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Depok, serta mantan atlet bulutangkis Christian Hadinata, dan atlet bulutangkis Simon Santoso dan undangan lainnya.

Penyelenggaraan FOBC 2013 ini diikuti sekitar 1.500 peserta terdiri dari beberapa kategori mulai dari usia sembilan tahun sampai dengan usia mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Fisip UI dan PBSI bekerjasama menyelenggarakan turnamen bulutangkis seluruh Indonesia untuk pelajar dan mahasiswa mengambil tema “Show Your Legend” yang akan diselenggarakan pada 18-24 November 2013 di Balairung.

Selain diadakan turnamen juga digelar acara lain di antaranya “Meet the Legend”, lelang barang atlet, badminton charity dan kontes fotografi.

Turnamen FOBC yang diadakan ini merupakan misi pendidikan sebagai bagian dalam pembinaan atlet muda untuk kembali meningkatkan prestasi dan kejayaan bulutangkis di Indonesia dan dunia. Selain itu juga mencari bibit-bibit para calon atlet yang memang penting guna menunjang prestasi di bidang olahraga tanpa harus meninggalkan pendidikan.

Editor : Bayu Probo