Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:25 WIB | Senin, 13 April 2015

Twiplomacy, Diplomasi Menggunakan Media Sosial

Seminar “Democratic Dialogue in 140 characters: The Role of Social Media in Indonesia’s Presidential Election 2014” di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (8/04).(Foto: unpad.ac.id)

JATINANGOR, SATUHARAPAN.COM – Program Studi Hubungan Internasional FISIP Unpad bekerja sama dengan Dewan Pers Nasional dan Indonesia Indicator, didukung oleh Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia menyelenggarakan semina, yang berjudul “Democratic Dialogue in 140 characters: The Role of Social Media in Indonesia’s Presidential Election 2014” di Bale Rucita Unpad Kampus Jatinangor, Rabu (8/4).

Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan I FISIP Unpad, Dra Mudiyati Rahmatunnisa MA, PhD dan dilanjutkan dengan opening speech dari Prof Dr Bagir Manan SH,M CL, Guru Besar Unpad yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pers Nasional. Ada 2 pembicara utama dalam seminar ini, yaitu Duta Besar Denmark untuk Indonesia, HE Casper Klynge, dan Peneliti Indonesia Indicator, Wildan Pramudya, dengan moderator Lukas Suwarso.

Dalam presentasinya, Prof Bagir mengatakan, media sosial dalam perubahan sosial politik cukup menarik untuk dibahas dalam seminar ini. Ia pun merasa prihatin tentang perilaku masyarakat saat ini yang lebih tertarik kepada tren batu akik ketimbang teknologi.

Sementara itu, Casper menjelaskan mengenai manfaat twiplomacy, yaitu cara diplomasi dengan menggunakan media sosial. Salah satu contohnya adalah hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Denmark yang dapat dipantau melalui jejaring Facebook dan Twitter.

Menurutnya, media sosial juga membantu meningkatkan people to people relations antara Indonesia-Denmark, contohnya melalui tagar #VikingBiking, yang dapat menjelaskan kebudayaan bersepeda di Denmark serta mendekatkan Denmark dengan Indonesia lewat keterlibatan banyak pihak di Indonesia, seperti komunitas Bike to Work dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pembicara lainnya, Wildan menjelaskan mengenai pengaruh twitter terhadap pemilu presiden 2014. Berkaca pada adanya “kampanye hitam” melalui media sosial, Wildan mengatakan bahwa hal tersebut dapat memicu publik bersimpati akan sosok calon presiden.

Acara pun ditutup dengan penyerahan plakat oleh Koordinator prodi Hubungan Internasional FISIP Unpad, Drs. Chandra Purnama, M.Si kepada Moderator, Duta Besar Denmark, Ketua Dewan Pers Nasional, dan Peneliti dari Indonesia Indicator serta pemberian souvenir kepada program studi Hubungan Internasional FISIP Unpad oleh Dewan Pers dan Kedubes Denmark. (unpad.ac.id)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home